Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorSarminah, Sri
dc.date.accessioned2024-01-14T08:35:54Z
dc.date.available2024-01-14T08:35:54Z
dc.date.issued2023-09
dc.identifier.issnpISSN 2599 1205, eISSN 2599 1183
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/55884
dc.description.abstractKondisi lahan di jalan Poros Samarinda-Tenggarong Kelurahan Bukit Pinang berdasarkan observasi lapangan diketahui mengalami degradasi lahan yang ditandai dengan adanya aktivitas bekas galian, lahan yang ditumbuhi oleh alang-alang, dan kurangnya vegetasi penutup tanah, yang akhirnya menyebabkan terjadinya erosi sehingga membuat lahan tersebut menjadi terdegradasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar laju erosi dan status tingkat bahaya erosi yang terjadi. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Poros Samarinda-Tenggarong Kelurahan Bukit Pinang pada dua titik lokasi yaitu titik pengukuran 1 dan titik pengukuran 2. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan efektif, dimulai dari November 2020 hingga Mei 2021. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode tongkat berbahan kayu dengan meliputi beberapa tahapan yaitu pembuatan plot ukur erosi masing-masing berukuran 20 m × 15 m, dan pengambilan sampel tanah untuk pengujian sifat fisik dan kimia tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai laju erosi tertinggi terjadi di titik pengukuran 2 yaitu sebesar 188,16 ton ha -1 tahun -1 , sedangkan laju erosi terendah terjadi di titik pengukuran 1 yaitu sebesar 167,40 ton ha -1 tahun -1 di mana Tingkat Bahaya Erosi pada kedua titik yang telah diamati keduanya diklasifikasikan ke dalam kelas IV dengan kategori sangat berat. Hal ini disebabkan karena pada titik pengukuran 2 kondisi tanahnya memiliki tingkat kepekaan yang tinggi terhadap erosi dibandingkan dengan titik pengukuran 1 yang tingkat kepekaan erosinya rendah, dan pada titik pengukuran 2 memiliki nilai kelerengan yang lebih besar (agak curam ) dibandingkan dengan titik pengukuran 1 yang nilai kelerengannya lebih kecil (landai ). Untuk memperbaiki kondisi lahan perlu dilakukan tindakan konservasi tanah dan air pada lahan-lahan terdegradasi yaitu dengan cara penanaman cover crop jenis-jenis leguminoceae dan tanaman fast growing, penterasan dan Saluran Pembunagan Air (SPA ) untuk meminimalisir terjadinya limpasan permukaan dan erosi/longsoren_US
dc.description.abstractKondisi lahan di jalan Poros Samarinda-Tenggarong Kelurahan Bukit Pinang berdasarkan observasi lapangan diketahui mengalami degradasi lahan yang ditandai dengan adanya aktivitas bekas galian, lahan yang ditumbuhi oleh alang-alang, dan kurangnya vegetasi penutup tanah, yang akhirnya menyebabkan terjadinya erosi sehingga membuat lahan tersebut menjadi terdegradasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar laju erosi dan status tingkat bahaya erosi yang terjadi. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Poros Samarinda-Tenggarong Kelurahan Bukit Pinang pada dua titik lokasi yaitu titik pengukuran 1 dan titik pengukuran 2. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan efektif, dimulai dari November 2020 hingga Mei 2021. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode tongkat berbahan kayu dengan meliputi beberapa tahapan yaitu pembuatan plot ukur erosi masing-masing berukuran 20 m × 15 m, dan pengambilan sampel tanah untuk pengujian sifat fisik dan kimia tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai laju erosi tertinggi terjadi di titik pengukuran 2 yaitu sebesar 188,16 ton ha -1 tahun -1 , sedangkan laju erosi terendah terjadi di titik pengukuran 1 yaitu sebesar 167,40 ton ha -1 tahun -1 di mana Tingkat Bahaya Erosi pada kedua titik yang telah diamati keduanya diklasifikasikan ke dalam kelas IV dengan kategori sangat berat. Hal ini disebabkan karena pada titik pengukuran 2 kondisi tanahnya memiliki tingkat kepekaan yang tinggi terhadap erosi dibandingkan dengan titik pengukuran 1 yang tingkat kepekaan erosinya rendah, dan pada titik pengukuran 2 memiliki nilai kelerengan yang lebih besar (agak curam ) dibandingkan dengan titik pengukuran 1 yang nilai kelerengannya lebih kecil (landai ). Untuk memperbaiki kondisi lahan perlu dilakukan tindakan konservasi tanah dan air pada lahan-lahan terdegradasi yaitu dengan cara penanaman cover crop jenis-jenis leguminoceae dan tanaman fast growing, penterasan dan Saluran Pembunagan Air (SPA ) untuk meminimalisir terjadinya limpasan permukaan dan erosi/longsoren_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kehutanan Universitas Mulawarmanen_US
dc.subjectErosion, stick methods, degraded land, erosion hazard levelsen_US
dc.subjectErosion, stick methods, degraded land, erosion hazard levelsen_US
dc.titleAnalisis tingkat bahaya erosi pada lahan terdegradasien_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record