View Item 
  •   Unmul Repository Home
  • Articles
  • A - Forestry
  • View Item
  •   Unmul Repository Home
  • Articles
  • A - Forestry
  • View Item
JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

Analisis tingkat bahaya erosi pada lahan terdegradasi

Thumbnail
View/Open
Sarminah, dkk. Ulin JHut Trop_Sept 2023_Analisis Tingkat Bahaya Erosi.pdf (109.1Kb)
Date
2023-09
Author
Sarminah, Sri
Metadata
Show full item record
Abstract
Kondisi lahan di jalan Poros Samarinda-Tenggarong Kelurahan Bukit Pinang berdasarkan observasi lapangan diketahui mengalami degradasi lahan yang ditandai dengan adanya aktivitas bekas galian, lahan yang ditumbuhi oleh alang-alang, dan kurangnya vegetasi penutup tanah, yang akhirnya menyebabkan terjadinya erosi sehingga membuat lahan tersebut menjadi terdegradasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar laju erosi dan status tingkat bahaya erosi yang terjadi. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Poros Samarinda-Tenggarong Kelurahan Bukit Pinang pada dua titik lokasi yaitu titik pengukuran 1 dan titik pengukuran 2. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan efektif, dimulai dari November 2020 hingga Mei 2021. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode tongkat berbahan kayu dengan meliputi beberapa tahapan yaitu pembuatan plot ukur erosi masing-masing berukuran 20 m × 15 m, dan pengambilan sampel tanah untuk pengujian sifat fisik dan kimia tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai laju erosi tertinggi terjadi di titik pengukuran 2 yaitu sebesar 188,16 ton ha -1 tahun -1 , sedangkan laju erosi terendah terjadi di titik pengukuran 1 yaitu sebesar 167,40 ton ha -1 tahun -1 di mana Tingkat Bahaya Erosi pada kedua titik yang telah diamati keduanya diklasifikasikan ke dalam kelas IV dengan kategori sangat berat. Hal ini disebabkan karena pada titik pengukuran 2 kondisi tanahnya memiliki tingkat kepekaan yang tinggi terhadap erosi dibandingkan dengan titik pengukuran 1 yang tingkat kepekaan erosinya rendah, dan pada titik pengukuran 2 memiliki nilai kelerengan yang lebih besar (agak curam ) dibandingkan dengan titik pengukuran 1 yang nilai kelerengannya lebih kecil (landai ). Untuk memperbaiki kondisi lahan perlu dilakukan tindakan konservasi tanah dan air pada lahan-lahan terdegradasi yaitu dengan cara penanaman cover crop jenis-jenis leguminoceae dan tanaman fast growing, penterasan dan Saluran Pembunagan Air (SPA ) untuk meminimalisir terjadinya limpasan permukaan dan erosi/longsor
 
Kondisi lahan di jalan Poros Samarinda-Tenggarong Kelurahan Bukit Pinang berdasarkan observasi lapangan diketahui mengalami degradasi lahan yang ditandai dengan adanya aktivitas bekas galian, lahan yang ditumbuhi oleh alang-alang, dan kurangnya vegetasi penutup tanah, yang akhirnya menyebabkan terjadinya erosi sehingga membuat lahan tersebut menjadi terdegradasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar laju erosi dan status tingkat bahaya erosi yang terjadi. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Poros Samarinda-Tenggarong Kelurahan Bukit Pinang pada dua titik lokasi yaitu titik pengukuran 1 dan titik pengukuran 2. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan efektif, dimulai dari November 2020 hingga Mei 2021. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode tongkat berbahan kayu dengan meliputi beberapa tahapan yaitu pembuatan plot ukur erosi masing-masing berukuran 20 m × 15 m, dan pengambilan sampel tanah untuk pengujian sifat fisik dan kimia tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai laju erosi tertinggi terjadi di titik pengukuran 2 yaitu sebesar 188,16 ton ha -1 tahun -1 , sedangkan laju erosi terendah terjadi di titik pengukuran 1 yaitu sebesar 167,40 ton ha -1 tahun -1 di mana Tingkat Bahaya Erosi pada kedua titik yang telah diamati keduanya diklasifikasikan ke dalam kelas IV dengan kategori sangat berat. Hal ini disebabkan karena pada titik pengukuran 2 kondisi tanahnya memiliki tingkat kepekaan yang tinggi terhadap erosi dibandingkan dengan titik pengukuran 1 yang tingkat kepekaan erosinya rendah, dan pada titik pengukuran 2 memiliki nilai kelerengan yang lebih besar (agak curam ) dibandingkan dengan titik pengukuran 1 yang nilai kelerengannya lebih kecil (landai ). Untuk memperbaiki kondisi lahan perlu dilakukan tindakan konservasi tanah dan air pada lahan-lahan terdegradasi yaitu dengan cara penanaman cover crop jenis-jenis leguminoceae dan tanaman fast growing, penterasan dan Saluran Pembunagan Air (SPA ) untuk meminimalisir terjadinya limpasan permukaan dan erosi/longsor
 
URI
http://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/55884
Collections
  • A - Forestry [379]

Repository Universitas Mulawarman copyright ©   LP3M Universitas Mulawarman
Jalan Kuaro Kotak Pos 1068
Telp. (0541) 741118
Fax. (0541) 747479 - 732870
Samarinda 75119, Kalimantan Timur, Indonesia
Contact Us | Send Feedback
 

 

Browse

All of Unmul RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

My Account

Login

Repository Universitas Mulawarman copyright ©   LP3M Universitas Mulawarman
Jalan Kuaro Kotak Pos 1068
Telp. (0541) 741118
Fax. (0541) 747479 - 732870
Samarinda 75119, Kalimantan Timur, Indonesia
Contact Us | Send Feedback