| dc.description.abstract | Ulap Doyo’s handicraft business in Loa Ipuh Village is a business that has the potential to be developed, although development has been carried out, there are still some unresolved issues. This study aims to determine the added value of ulap doyo products that are produced and to know the internal factors (strengths and weaknesses) of the company as well as knowing the external factors (opportunities and threats) of the company as a consideration in determining the development strategy of ulap doyo cloth craft business in Loa Ipuh district, Kutai Kartanegara Regency.
The method used in this study is descriptive, while the implementation technique uses survey techniques. The selection of research locations was carried out and the samples selection or key informants was done purposively. The target samples were 15 craftsmen in the Loa Ipuh, Kutai Kartanegara regency, for marketers data sources, researchers used snowball sampling. The key informants at the level of government agencies are people who are competent and have a relationship with the existence of Ulap doyo business. Method to find out the value added using Hayami method. While to find out the development strategy is carried out using a SWOT analysis.
Based on the value added analysis of ulap doyo processing industry in Loa Ipuh district, the business was able to produce added value of lDR. 2,728,929 per kilogram input of ulap doyo thread. The value added ratio owned is 76,952 percent. Based on the external internal analysis of SWOT, the ulap doyo processing business in Loa Ipuh district is in Quadrant I, a strategy that can be done to develop the business is an expantion strategy. This means that this strategy uses internal forces to reach opportunities.
ABSTRAK
Usaha Kerajinan Ulap Doyo di Kelurahan Loa Ipuh merupakan usaha yang memiliki potensi untuk dikembangkan, Walaupun pengembangan telah dilakukan, masih ada beberapa masalah yang belum terselesaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tambah pada produk ulap doyo yang dihasilkan dan mengetahui faktor internal (kekuatan dan kelemahan) perusahaan serta mengetahui faktor eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan sebagai pertimbangan dalam menentukan strategi pengembangan usaha kerajinan kain ulap doyo di Kelurahan Loa Ipuh, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan teknik pelaksanaan menggunakan teknik survei. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dan pemilihan sampel atau informan kunci dilakukan secara sengaja (purposive). Sampel yang menjadi target yakni 15 orang perajin yang berada di Kelurahan Loa Ipuh Kutai Kartanegara, untuk sumber data pemasar, peneliti menggunakan snowball sampling. Adapun informan kunci di tingkat instansi pemerintah adalah orang yang berkompeten dan memiliki hubungan dengan keberadaan usaha ulap doyo. Metode untuk mengetahui nilai tambah menggunakan metode Hayami. Sedangkan untuk mengetahui strategi pengembangan dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT.
Berdasarkan analisis nilai tambah pada usaha pengolahan ulap doyo di Kelurahan Loa Ipuh menunjukkan bahwa usaha tersebut mampu menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 2.728.929 per kilogram. Rasio nilai tambah yang dimiliki yaitu 76,952 persen. Nilai koefisien tanaga kerja yang diperoleh sebesar 12,122. Berdasarkan analisis internal eksternal SWOT, usaha pengolahan ulap doyo di Kelurahan Loa Ipuh ini berada pada Kuadran I, strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan usaha adalah strategi expantion. Artinya strategi ini menggunakan kekuatan-kekuatan internal untuk meraih peluang-peluang yang ada.
. | en_US |
