Show simple item record

dc.contributor.authorWicaksa, Arif
dc.date.accessioned2022-01-25T06:07:33Z
dc.date.available2022-01-25T06:07:33Z
dc.date.issued2021-06-04
dc.identifier.citationAPA Citationen_US
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/19297
dc.description.abstractPenelitian ini menganalisis bagaimana Swiss menghadapi opsi dilematis dalam menanggapi Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia dalam krisis Ukraina. Swiss menghadapi opsi dilematis, karena memiliki hubungan politik dan ekonomi yang baik dengan Uni Eropa (UE) dan Rusia. Dalam penelitian ini, metode kualitatif digunakan untuk menganalisis sikap dan perilaku Swisss sebagai negara dalam mempertimbangkan kepentingan nasionalnya. Neoliberalisme digunakan sebagai kerangka dalam menganalisis sikap dan perilaku Swiss dalam menjatuhkan sanksi terhadap Rusia sebagai tanggapan atas kepentingan nasionalnya, karena negara ini mempertimbangkan aktor non-negara dalam proses pengambilan keputusan dalam hubungan antara Swiss dan Uni Eropa. Dalam penelitian ini, jurnal, buku dan laporan dikumpulkan dan digunakan sebagai data dan teori untuk menganalisis masalah. Akhirnya, penelitian ini menemukan bahwa Swiss memutuskan untuk tidak secara tegas mendukung sanksi Uni Eropa terhadap Rusia dan memilih bersikap pragmatis.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherINTERDEPENDENCE JOURNAL OF INTERNATIONAL STUDIESen_US
dc.titleDilema Kebijakan Sanksi Swiss dalam Merespon Krisis Ukraina (2014-2020)en_US
dc.typeWorking Paperen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record