Show simple item record

dc.contributor.authorRijal, Syamsul
dc.date.accessioned2021-12-31T09:10:48Z
dc.date.available2021-12-31T09:10:48Z
dc.date.issued2019-07
dc.identifier.issn2685-2748
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/8114
dc.description.abstractIsu pelestarian lingkungan semakin seksi dibicarakan saat ini, termasuk Provinsi Kalimantan Timur yang ramai dengan program Kaltim Greennya. Akan tetapi, di tengah gencarnya pelaksanaan berbagai program pelestarian lingkungan atau Kaltim Green tersebut, beberapa kota di Kalimantan Timur justru dilanda banjir besar yang disinyalir akibat penggundulan hutan. Hal ini seolah menggagalkan semua program Kaltim Green padahal media lokal telah gencar-gencarnya memberitakan kesuksesan dan kebanggaan atas program Kaltim Green ini. Artikel ini mengumpulkan dan menganalisis berbagai judul berita online tentang Kaltim Green sejak tahun 2010 hingga tahun 2019. Secara purposive sampling, judul berita tersebut dianalisis secara ekolinguistik kritis dengan pendekatan wacana kritis pula. Hasilnya, beberapa judul berita yang dimuat media online justru secara terbalik memberitakan kehancuran dahsyat hutan di Kalimantan Timur. Judul berita online “Program Penghijauan Terbanyak di Kukar” secara kritis justru mengabarkan bahwa Kabupatan Kukar merupakan kabupaten yang paling banyak atau paling luas mengalami kerusakan. Oleh karena itu, perlu kecermatan dalam memberitakan soal program pelestarian lingkungan ini supaya tidak menyebarkan informasi yang justru merugikan Provinsi Kalimantan Timur yang sejak dulu terkenal sebagai paru-paru dunia.en_US
dc.publisherSesanti Fakultas Ilmu Budaya Unmulen_US
dc.subjectekolinguistik, berita online, Kaltim Greenen_US
dc.titlePEMBERITAAN MEDIA ONLINE TENTANG KALTIM GREEN: KAJIAN EKOLINGUISTIK KRITISen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record