PEMBERITAAN MEDIA ONLINE TENTANG KALTIM GREEN: KAJIAN EKOLINGUISTIK KRITIS
Abstract
Isu pelestarian lingkungan semakin seksi dibicarakan saat ini, termasuk
Provinsi Kalimantan Timur yang ramai dengan program Kaltim Greennya. Akan tetapi, di tengah gencarnya pelaksanaan berbagai program
pelestarian lingkungan atau Kaltim Green tersebut, beberapa kota di
Kalimantan Timur justru dilanda banjir besar yang disinyalir akibat
penggundulan hutan. Hal ini seolah menggagalkan semua program Kaltim
Green padahal media lokal telah gencar-gencarnya memberitakan
kesuksesan dan kebanggaan atas program Kaltim Green ini. Artikel ini
mengumpulkan dan menganalisis berbagai judul berita online tentang
Kaltim Green sejak tahun 2010 hingga tahun 2019. Secara purposive
sampling, judul berita tersebut dianalisis secara ekolinguistik kritis dengan
pendekatan wacana kritis pula. Hasilnya, beberapa judul berita yang
dimuat media online justru secara terbalik memberitakan kehancuran
dahsyat hutan di Kalimantan Timur. Judul berita online “Program
Penghijauan Terbanyak di Kukar” secara kritis justru mengabarkan bahwa
Kabupatan Kukar merupakan kabupaten yang paling banyak atau paling
luas mengalami kerusakan. Oleh karena itu, perlu kecermatan dalam
memberitakan soal program pelestarian lingkungan ini supaya tidak
menyebarkan informasi yang justru merugikan Provinsi Kalimantan Timur
yang sejak dulu terkenal sebagai paru-paru dunia.