Show simple item record

dc.contributor.authorSiswanto, Siswanto
dc.contributor.authorAsrianti, Tanti
dc.contributor.authorMulyana, Dwi
dc.date.accessioned2021-08-26T08:37:45Z
dc.date.available2021-08-26T08:37:45Z
dc.date.issued2019-11-21
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/6715
dc.descriptionPenyakit Tropis terabaikan merupakan salah satu penyakit yang menjadi fokus dari WHO dalam menekan angka kesakitan didunia. Dimana penyakit ini adalah penyakit infeksi yang memiliki jumlah kasus cukup tinggi terutama di daerah tropis maupun subtropis. Perkembangan penyakit tropis dan infeksi berjalan dengan sangat cepat. Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis khususnya di Kaliamntan Timur yang dilewati garis khatulistiwa sehingga jumlah kasus penyakit tropis dan infeksi cukup tinggi. Kusta merupakan salah satu dari 17 penyakit tropis yang masih terabaikan dengan angka kejadiannya yang masih tinggi (World Health Organization (WHO), 2013). Dimana penyakit ini sudah ada sejak lama. Kusta diakui dalam peradaban kuno Cina, Mesir dan India.Pertama dikenal menyebutkan tertulis Kusta tanggal 600 SM. Sepanjang sejarah, orang-orang yang menderita sering dikucilkan oleh masyarakat dan keluarga mereka.en_US
dc.description.abstractPenyakit Tropis terabaikan yang menjadi salah satu fokus WHO adalah penyakit Kusta. Penyakit Kusta/lepra/Morbus Hansen adalah penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh bakteri (Mycrobacterium Leprae) yang ditularkan oleh penderita karier melalui kontak kulit dan droplet dari saluran pernafasan bagian atas. Kusta awalnya menyerang kulit dan syaraf tepi serta menimbulkan dampak pati rasa, gangguan pada kulit, kelumpuhan pada tungkai dan kaki, menyerang sistem pernapasan atas, kerusakan mata dan membran selaput lendir yang dapat mengakibatkan kecacatan pada organ tersebut. Penyakit ini telah ada sejak peradaban kuno Cina, Mesir dan India, dimana sepanjang sejarah, orang-orang yang menderita penyakit ini sering dikucilkan oleh masyarakat dan keluarga mereka. Masalah yang dirasakan penderita bukan hanya medis tetapi masalah fisik, psikologis, mental dan sosial, pada penderita dan juga keluarganya serta masyarakat sekitarnya. Dampak lebihnya, penderita dapat menjadi tuna sosial, tuna wisma atau tuna karya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian Neglected Tropical Disease (NTD) Kusta. Penelitian ini merupakan penelitian analitik menggunakan alat bantu kuesioner mengenai pengetahuan Kusta dan upaya pencegahannya, situasi dan kondisi penduduk di wilayah endemis. Hasil penelitian menemukan hubungan antara status imunisasi dengan kejadian NTD Kusta. Sedangkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, keyakinan agama, status perkawinan, kondisi tinggal bersama, tingkat pengetahuan tentang Kusta dan tingkat pengetahuan tentang Upaya pencegahan penyakit Kusta tidak berhubungan. sebaiknya keluarga berupaya melengkapi status imunisasinya dan saling menjaga kebersihan diri serta meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan pengetahuan tentang upaya pencegahan dan melaksanakan Sistim Kewaspadaan Dini penyakit Kusta pada Keluarga.en_US
dc.description.sponsorshipHibah Penelitian dari Islamic Development Banken_US
dc.subjectKusta, Negelcted Tropical Disease, Jonggon, Batuahen_US
dc.titleFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN NEGECTED TROPICAL DISEASE LEPRAE DI WILAYAH ENDEMIS (STUDI KASUS DESA BATUAH DAN JONGGON KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record