dc.contributor.author | Purwanti, Silviana | |
dc.contributor.author | Nimatu Rohmah, Ainun | |
dc.date.accessioned | 2021-07-28T13:41:44Z | |
dc.date.available | 2021-07-28T13:41:44Z | |
dc.date.issued | 2020-12-04 | |
dc.identifier.citation | 5 | en_US |
dc.identifier.issn | 26205165 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/6532 | |
dc.description | Para mahasiswa di Indonesia dalam fase menyelesaikan tugas akhir yaitu skripsi seringnya menjadi ‘momok’, karena sudah ketakutan akan proses pembimbingan dan pengerjaan skripsi yang dianggap menyeramkan. Apalagi ditambah dengan waktu pengerjaan yang terbatas atau diatur oleh sistem kurikulum akademik maksimal 7 tahun. Benjamin Franklin dalam kutipannya menuliskan tentang waktu, dan mahasiswa yang terjebak oleh waktu menjadi panik. | en_US |
dc.description.abstract | Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan di Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman dilaksanakan secara daring dengan metode webinar. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan penyuluhan oleh praktisi kesehatan mental kepada para dosen dan mahasiswa untuk saling harmonis agar tugas akhir atau yang biasa disebut skripsi yang belakangan dari pemberitaan media online dan offline menjadi pencetus bunuh diri di klanagan mahsiswa tingkat akhir. salah satu penyebabnya adalah pola komunikasi interpersonal yang kurang baik antara mahasiswa dan dosen dan diperkuat oleh keadaan mental mahasiswa yang merasa terbebani dan mengalami berbagai kesulitan dalam mengerjakan skripsi, karena merasa bingung memulai untuk mengerjakannya. Permasalahan dan tantangan inilah yang sering dihadapi oleh mahasiswa dalam menempuh pengerjaan skripsi. Kondisi tersebut juga didukung oleh ketahanan mahasiswa yang lemah akan tekanan untuk menyelesaikan tugas akhir tersebut dengan baik. Untuk itu kami menyelenggarakan penyuluhan kepada dosen dan mahasiswa tentang bagaimana agar dosen sebagai pembimbing dapat lebih bijak dalam penyampaian pesan kepada mahasiswa tersebut dan untuk mahasiswa lebih memiliki ketahanan yang tinggi dari dalam dirinya agar mampu bertahan menghadapi kondisi sulit dan berusaha menyelesaiakan tugas akhir. Ketahanan tersebut, biasanya juga disebut dengan istilah resiliensi akademik. | en_US |
dc.description.sponsorship | - | en_US |
dc.publisher | LPPM-Universitas Ibn Khaldun Bogor | en_US |
dc.relation.ispartofseries | ;https://doi.org/10.32832/abdidos.v4i4.702 | |
dc.relation.ispartofseries | Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat; | |
dc.subject | bunuh diri, skripsi, mahasiswa, resiliensi | en_US |
dc.title | Mahasiswa Dan Bunuh Diri: Resiliensi Mahasiswa Dalam Menghadapi Skripsi | en_US |
dc.type | Article | en_US |