Show simple item record

dc.contributor.authorEfendi, Nur
dc.contributor.authorLahjie, Abubakar
dc.contributor.authorKristiningrum, Rochadi
dc.date.accessioned2021-05-26T00:46:41Z
dc.date.available2021-05-26T00:46:41Z
dc.date.issued2017-02-02
dc.identifier.isbn978-602-61183-1-8
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/6235
dc.description.abstractSungkai dikenal orang dengan nama Jati Seberang yang diduga dikembangkan ditanam oleh koloni Belanda dari Sulawesi dibawa ke Kalimantan sekitar abad 13. Jenis ini satu famili dengan Jati, namun tidak seindah arnomen dekoratif jati. Karena jati sudah mulai berkurang permintaanya dimasyarakat maka sungkai masih menjadi idola masyarakat maupun industri kayu. Di Kutai Kartanegara dikembangkan oleh PT Kutai Timber sebagai plot penelitian yang mana diharapkan kelak menjadi suatu jenis unggulan industri walaupun PT Kutai Timber tidak lagi melanjutkan dan mengembangkan apa yang telah mereka cita-citakan, karena itu kami melanjutkan penelitian mereka. Tujuan penelitian ini (1) untuk mengetahui riap tanaman sungkai dan (2) mengetahui nilai harapan lahan tanaman sungkai. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Sebulu Kecamatan Tenggarong. Objek penelitian yaitu tanaman P. canescenss dengan luas plot penelitian 50m x 50m dengan jarak tanam 3m x 3m. Variable yang diukur adalah diameter setinggi data, tinggi dan faktor bentuk untuk memperoleh voleme pohon. Jumlah sampel yang diambil 30% dengan metoda sistematik random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi tegakan P.canescens mempunyai riap maksimal MAI dan CAI berturut-turut sebesar 7,92 m3/ha/thn dan 7,80 m3/ha/thn dengan diameter rata-rata 25 cm pada umur 23 tahun dengan nilai harapan lahan yang diperoleh sebesar 32 juta rupiah. Nilai ini menunjukan usaha kembali pulang pokok, karena mempunyai tingkat pengembalian nominal (i) sebesar 5,2%. Ini menunjukan bahwa kurang intensifnya pemeliharaan khususnya penjarangan. Dari simulasi yang ada seharusnya diameter rata-rata adalah 30 cm dan tinggi 13,3 m dengan jumlah pohon 310 perhektar. Kendala lain adalah harga kayu log sungkai di Indonesia, Kalimantan khususnya masih rendah yakni IDR 500 ribu meter perkubik, sedangkan di Malaysia sudah mencapai setara IDR 850 ribu meter perkubik, memperoleh nilai pengembalian nominal sebesar 11% sedangkan nilai Minimum Acceptable Rate (MAR) sama dengan 5,2% Dengan demikian harga pasar di luar negeri menentukan kelayakan usaha sungkai. Karena itu sebaiknya dibuka ekspor log jenis sungkai.en_US
dc.publisherFakultas Kehutananen_US
dc.subjectAnalisis pertumbuhan, P. canescenss, Nilai harapan lahanen_US
dc.titleANALISIS PERTUMBUHAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI JENIS SUNGKAI (Peronema canescenss) DAN NILAI HARAPAN LAHAN OLEH PT. KUTAI TIMBER KABUPATEN KUTAI KARTANEGARAen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record