Show simple item record

dc.contributor.authorRindawati, Rindawati
dc.date.accessioned2021-05-26T00:41:45Z
dc.date.available2021-05-26T00:41:45Z
dc.date.issued2017-02-02
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/6234
dc.description.abstractBinuang merupakan jenis non dipterocarpa yang hidup dihutan tropis basah sebagai pioner. Kayu ini mulai diminati oleh industri pengolahan kayu karena mempunyai riap yang cepat tumbuh sebagai bahan baku plywood. Namun belum banyak dikembangkan oleh para pengusaha lain di Kalimantan. Dengan berkurangnya suplai kayu dari hutan alam khususnya dipterocapa, maka binuang merupakan alternatif yang sangat diminati karena mempunyai kualitas yang tidak jauh berbeda dengan meranti putih dan kuning. Saat ini PT. Intraca Hutani Lestari melakukan percobaan penanaman jenis binuang sebagai pemasok bahan industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) riap rata-rata maksimal MAI, (2) seberapa besar tingkat pengembalian nominal (i), (3) seberapa besar inventasi (IDR/ha) yang harus ditanamkan, (4) seberapa besar biaya yang dikeluarkan dan (5) seberapa besar hasil bagi yang diperoleh investor dan pengelola. Metode penelitian dengan pengambilan sampel sebanyak 30% dari populasi yang ada, mengukur diameter setinggi data, mengukur tinggi pohon untuk menghitung volume dan potensi tegakan. Analisis investasi yang digunakan adalah model discounting factor (df), coumpounding, net benefit, net present value (NPV), i (tingkat pengembalian nominal). Hasil penelitian menunjukan bahwa pada plot I MAI maksimal tanaman binuang pada umur 7 tahun adalah 27,72 m3/ha/th dengan total volume 194,05 m3/ha/th, jumlah 400/ha,diameter rata-rata 32 cm. Pada plot II MAI maksimal pada umur 7 tahun sebesar 31,21 m3/ha/th dengan total volume 218,5 m3/ha/th, jumlah pohon 400/ha, diameter rata-rata 33 cm. Investasi sebesar IDR 33 juta seluas 3 ha akan memperoleh hasil bagi finansial akan mendapatkan bagi hasil sebesar IDR 10,20 juta/tahun selama 7 tahun, dengan nilai NPV IDR 19,76 juta, dengan df 17%. Sedangkan biaya pengelolaan sebesar IDR 64 juta/3 ha memperoleh bagi hasil IDR 16,69 juta/tahun selama 7 tahun, dengan df 17%. Dengan demikian usaha binuang seluas 3 ha mempunyai tingkat bunga pengembalian nominal 34%. Kesimpulan bahwa usaha ini layak dilakukan karena NPV lebih besar dari nol dan df lebih besar dari 5%.en_US
dc.publisherFakultas Kehutananen_US
dc.subjectUsaha bagi hasil finansial, Binuang, MAI, CAen_US
dc.titleANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN INDUSTRI JENIS BINUANG (Octomeles sumatrana Miq.) DALAM PELUANG USAHA BAGI HASIL FINANSIAL OLEH PT INTRACA HUTANI LESTARI DI KABUPATEN TANA TIDUNG KALIMANTAN UTARAen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record