Analisis Kualitas Pengelolaan Timbulan Sampah Di Pasar Sentral Enrekang
View/ Open
Date
2022-12-28Author
Diana, Putri
Sedionoto, Blego
Rahayu, Dwi Ermawati
Metadata
Show full item recordAbstract
Lingkungan di sekitar pasar sentral Enrekang yang sangat memprihatinkan
karena banyaknya tumpukan sampah yang berserakan di tanah,Terdapat timbulan
sampah yang tidak berada di dalam container tempat penampungan sementara,
malainkan berada di selokan/parit hingga bertebaran dijalan serta berada di tengah jalan
rumah warga, dan memiliki bau yang sangat menyengat. Hal ini seharusnya menjadi
perhatian serius bagi pedagang, pengelola pasar maupun masyarakat.
Menghitung timbulan sampah di pasar sentral Kabupaten Enrekang.
Menganalisis proses penyimpanan pengumpulan hingga ke tempat penampungan
sementara pasar sentral enrekang. Menganalisis proses pengangkutan sampah dari
tempat penampungan sementara ke tempat pemrosesan akhir Kecematan Enrekang.
Menganalisis penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) pada pengelola sampah di pasar
sentral Enrekang. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif
analitik dengan pendekatan kuantitatif.
Sistem pengelolaan sampah dalam suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menangani sampah dari tempat asal hingga ke tempat pembuangan. Pengelolaan
sampah yang ada di Pasar Sentral Enrekang secara umum dikelola dengan adanya
kerja sama antar Dinas Perindag dan DLHJumlah timbulan sampah di Pasar Sentral
Enrekang sesuai dengan SNI 19-3983-1995 tentang spesifikasi timbulan sampah Pasar
untuk kota kecil dan sedang di Indonesia bahwa timbulan sampah Pasar Sentral
Enrekang menghasilkan 0,173kg/m²/hari. Dengan komposisi sampah organik yang lebih
dominan yakni 67,68%
Dengan melakukan pembinaan antar pedagang, masyarakat, serta pemerintah
dengan adanya tahap pengelolaan sampah modern terdiri dari 5R (Reduce, Reuse,
Recycle, Replace, Repair). Pengelolaan dengan konsep 5R ini bertujuan untuk
mengurangi sampah sejak dari sumbernya, mengurangi pencemaran lingkungan,
memberikan manfaat kepada masyarakat, serta dapat mengubah prilaku masyarakat
terhadap sampah. Serta Perlu adanya penambahan personal petugas kebersihan dan
penambahan peralatan kebersihan serta dengan pembagian frekuensi pelayanan,
pengumpulan dan penggunaan kendaraan pengangkutan sampah secara efektif dan
efisien serta peningkatan pemeliharaan alat.