Show simple item record

dc.contributor.authorSudarmadji, Triyono
dc.contributor.authorHartati, Wahjuni
dc.date.accessioned2020-10-27T03:48:40Z
dc.date.available2020-10-27T03:48:40Z
dc.date.issued2013-11-27
dc.identifier.isbn978-602-17988-5-0
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/5123
dc.description.abstractPenambanganbatubara berdampak signifikan terhadap kerusakan lingkungan sehingga pengelolaannya harus mengikuti urutan kegiatannya, yaitu pembersihan lahan (land clearing),pengelolaan tanah pucuk (topsoils),penanganan limbah (mining waste),penambangan batubara (mining operation), penanganan air, serta upaya rehabilitasi lahan (reclamation-revegetation)untuk pemulihan lahan pasca tambang batubara (LPTB). Rona awal LPTB umumnya berupa timbunan material lapisan penutup (over burden) dalam kondisi struktur tanah rusak, fragmentasi batuan tercampur batubara tanpa lapisan bahan organik, kondisi drainase sangat buruk, tanah tidak mampu memegang air, tanah memadat dan temperatur yang tinggi; sehingga LPTB tidak siap berfungsi sebagai media tumbuh tanaman dan pengatur tata air. Paparan upaya pemulihan dan potensi keterpulihan LPTB ini disusun berdasarkan hasil-hasil observasi dan penelitian lapangan pada LPTB di beberapa perusahan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Faktor-faktor penentu dan tahapan pemulihan LPTB dalam upaya rehabilitasi terdiri dari kegiatan reklamasi dan revegetasi. Tindakan reklamasi meliputi pengurukan kembali (backfilling), pengaturan jenjang (re-contouring),pengaturan tapak (land smoothing),dan penyiapan bidang tanam (re-shaping); sedangkan tindakan revegetasi meliputi penebaran tanah pucuk dan ketebalannya, penyiapan lahan, penanaman, serta pengelolaan LPTB. Secara teknis, standar minimal upaya pemulihan LPTB meliputi: penebaran tanah pucuk (>70 cm), pengaturan kemasaman tanah (pH>5,5), penyiapan lubang tanam (40 cm x 40 cm x 40 cm), pembenahan tanah (aplikasi pengapuran, pupuk organik, pupuk kimia), penanaman (seleksi dan kualitas jenis -kecocokan, pengadaan, hardening-off, teknik penanaman), serta pengelolaan lahan rehabilitasi pasca tambang. Potensi keterpulihan LPTB terindikasi dari tanaman revegetasi penutup tanah secara merata, tanaman cepat tumbuh (fast growing species)berkembang dan bertahan serta tajuk bertaut, tanaman pokok (primary species)mampu hidup -tumbuh -berkembang, limpasan permukaan menurun dengan meningkatnya kapasitas infiltrasi tanah, menurunnya laju erosi tanah (KBE: Sangat Rendah -Sedang, TBE: Sangat Ringan -Sedang), serta perbaikan habitat yang memungkinkan satwaliar hadir dan bertempat tinggal sertamelakukan regenerasi. Pada akhirnya, fungsi ekosistem LPTB menunjukkan tanda-tanda keterpulihan dengan terwujudnya interaksi dan kesatuan komponen-komponen biofisik ekosistem LPTB.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherBALITEK KSDA - Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Konservasi Sumber Daya Alamen_US
dc.subjectekosistem - lahan pasca tambang batubara, rehabilitasi - reklamasi - revegetasi, tanah pucuk, potensi - tahapan - indikator keterpulihan lahanen_US
dc.titleUpaya Pemulihan dan Potensi Keterpulihan Lahan Pasca Tambang Batu Bara - Sebuah Pengalaman Observasi dan Penelitian Lapanganen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record