Show simple item record

dc.contributor.authoradi tri, pramono
dc.date.accessioned2023-01-10T01:38:20Z
dc.date.available2023-01-10T01:38:20Z
dc.date.issued2022-12-06
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/45544
dc.description.abstractTujuan—Studi ini bertujuan untuk merancang model pemberdayaan pada program zakat produktif yang ada di Indonesia, sehingga didapatkan optimalisasi tujuan dari zakat Desain/metodologi/pendekatan – Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur Temuan—Para mustahik program zakat produktif di Indonesia secara umum masih berparadigma dan bermental belum siap untuk diberdayakan. Akibatnya, timbul sifat ketergantungan dari mustahik terhadap lembaga amil zakat. Pemberdayaan seharusnya berproses kolaboratif, karenanya mustahik, muzaki dan masyarakat umum harus bekerja sama sebagai partner. Adapun konsep tersebut didesain dalam model magnanimity, dengan prinsip-prinsip: (1) Proses zakat produktif harus menempatkan masyarakat sebagai aktor atau subyek yang kompeten dan mampu menjangkau sumber-sumber dan kesempatan- kesempatan; (2) Masyarakat harus melihat diri mereka sendiri sebagai agen penting yang dapat mempengaruhi perubahan; (3) Kompetensi diperoleh atau dipertajam melalui pengalaman hidup, khususnya pengalaman yang memberikan persaan mampu pada masyarakat; (4) Solusi-solusi, yang berasal dari situasi kasus, harus beragam dan menghargai keberagaman yang berasal dari faktor-faktor yang berada pada situasi masalah tersebut; (5) Jaringan-jaringan sosial informal merupakan sumber dukungan yang penting bagi penurunan ketegangan dan meningkatkan kompetensi serta kemampuan mengendalikan seseorang (6) Masyarakat harus berpartisipasi dalam pemberdayaan mereka sendiri: tujuan, cara dan hasil harus dirumuskan oleh mereka sendiri; (7) Tingkat kesadaran merupakan kunci dalam pemberdayaan, karena pengetahuan dapat memobilisasi tindakan bagi perubahan; (8) Pemberdayaan melibatkan akses terhadap sumber-sumber dan kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber tersebut secara efektif. (9) Proses pemberdayaan bersifat dinamis, sinergis, berubah terus, evolutif dan permasalahan selalu memiliki beragam solusi. (10) Pemberdayaan dicapai melalui struktur-struktur personal dan pembangunan ekonomi secara paralel. Keterbatasan/implikasi penelitian—Penelitian ini bersifat kualitatif. Metode yang digunakan memiliki keterbatasan, berarti model dapat ditingkatkan dengan menggabungkan metode lain. Selain itu, kasus dan responden semua orang Indonesia, yang berarti bahwa hasil mungkin hanya berlaku untuk di Indonesia. Implikasi Praktis—Lembaga zakat yang menyalurkan zakat produktif dapat menerapkan model pemberdayaan dengan prinsip magnanimity Implikasi sosial–Model magnanimity dapat digunakan untuk mengoptimalkan distribusi zakat produktif dapat memberikan lebih banyak program sosial bagi mereka yang membutuhkan. Orisinalitas/nilai—Model pemberdayaan melalui program zakat produktif sementara ini hanya berupa teknik atau hanya sebatas SOP, tidak ada penjelasan berbasis teoretis terutama yang mengaitkan konsep tauhid dengan pemberdayaanen_US
dc.publisherFEB Unmulen_US
dc.subjectPemberdayaan, Zakat Produktif, Model, Magnanimityen_US
dc.titleMendesain Model Pemberdayaan Pada Zakat Produktif Di Indonesiaen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record