Kondisi Hidrologis Sub DAS Sekurau Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur

Abstract

Sub DAS Sekurau terletak di Desa Sekerat Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur. Sub DAS Sekurau bagian dari DAS Bengalon kondisi luasan lahan didominasi oleh tutupan Hutan Lahan Kering Sekunder, Perkebunan, Pertambangan, Pertanian, dan Semak Belukar. Adanya peralihan fungsi kawasan penggunaan lahan disekitar Sub DAS Sekurau tersebut tentunya dapat mempengaruhi Debit Limpasan Air Sungai (DLAS). Oleh karena itu harus adanya monitoring dan evaluasi pengelolaan di Sub DAS Sekurau secara terpadu. Mengingat penting kebutuhan masyarakat sekitar yang menggunakan aliran air tersebut. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui fluktuasi Debit Limpasan Air Sungai Sungai (DLAS) yang terjadi pada Sub DAS Sekurau, untuk mengetahui hubungan Tinggi Muka Air dan Debit Limpasan Air Sungai (DLAS) dan untuk mengetahui Indeks Resim Air (IRA) di Sub DAS Sekurau selama periode pengukuran Bulan Kering September 2021 (BK) dan Bulan Basah Februari 2022 (BB). Pengambilan data primer diperoleh dari pengukuran luas penampang basah sungai, tinggi muka air, kecepatan arus sungai dan curah hujan. Menghitung DLAS dengan menggunakan rumus Mid Selection Method, data curah hujan diperoleh dengan pengukuran secara manual serta dengan data pendukung dari UPTD Dinas Pertanian Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur (2010-2019). Hasil penelitian besarnya nilai DLAS (Q) yang terukur pada Sub DAS Sekurau pada pengukuran periode Bulan Kering berkisar antara 0,10 m3/detik sampai 0,49 m3/detik dengan DLAS (Q) rata-rata 0,23 m3/detik dan pada pengukuran Periode Bulan Basah nilai DLAS berkisar 0,10 m3/detik sampai 1,34 m3/detik dengan DLAS rata-rata 0,47 m3/detik. Data pengukuran hubungan Tinggi Muka Air (h) dan DLAS (Q) diperoleh korelasi positif berbanding lurus dengan kedua pengukuran periode Bulan Kering dan Bulan Basah mempunyai nilai korelasi (r) sebesar 0,99. Indeks Resim Air pada pengukuran Bulan Kering sebesar 4,9 dan 13,04 pada Bulan Basah termasuk kategori hidrologi sedang dan sangat jelek pada standar baku mutu lingkungan