Laju Peresapan Air pada Tiga Hutan Kota Berbeda di Kabupaten Penajam Paser Utara

Abstract

Semakin berkembangnya pembangunan dan teknologi, pembukaan lahan terus dilakukan guna memenuhi kebutuhan atas lahan yang akan digunakan sebagai tempat mendirikan bangunan-bangunan penunjang masa depan. Pelaksanaan pembangunan yang mengabaikan dampak dari pembukaan lahan tanpa diimbangi kegiatan pelestarian lingkungan akan mengakibatkan menurunnya fungsi suatu lahan terutama tata air. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui laju infiltrasi dan nilai permeabilitas pada 3 (tiga) Hutan Kota yang berbeda di Kabupaten Penajam Paser Utara. Waktu penelitian ini berlangsung selama 6 bulan efektif yaitu dimulai dari Agustus hingga September 2021 kemudian dilanjutkan pada Desember 2021 hingga Maret 2022. Kegiatan pengukuran laju infiltrasi menggunakan alat double ring infiltrometer, sedangkan sampel permeabilitas diambil menggunakan ring sampel lalu diuji menggunakan alat permeameter di Laboratorium Ilmu Tanah, Pusat Rehabilitasi Hutan Tropika Humida PUSREHUT. Hasil penelitian menunjukkan laju infiltrasi tertinggi yaitu pada Hutan Kota Nipah- Nipah sebesar 219,60 cm/jam, Hutan Kota Sesulu sebesar 144,00 cm/jam dan Hutan Kota Labangka sebesar 43,20 cm/jam, angka ini menunjukkan bahwa ketiga Hutan Kota memiliki laju infiltrasi yang termasuk kedalam kelas sangat cepat. Bedasarkan hasil analisis laboratorium, nilai permeabilitas tanah pada Hutan Kota Nipah-Nipah sebesar 11,60 cm/jam dimana ini masuk dalam kelas agak cepat, permeabilitas Hutan Kota Sesulu sebesar 3,20 cm/jam yang termasuk dalam kelas sedang, dan Hutan Kota Labangka sebesar 7,63 cm/jam dimana ini termasuk dalam kelas agak cepat. Laju infiltrasi dan permeabilitas ini dipengaruhi oleh adanya sifat fisik tanah dan pengaruh vegetasi pada lokasi penelitian. Hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan oleh dinas terkait sebagai acuan dalam mengelola hutan kota seperti melakukan penanaman jenis pohon yang berumur panjang dan bervariasi guna menjaga keberadaan vegetasi dan melakukan pengontrolan rutin terhadap kondisi tanah maupun vegetasinya