Hubungan Praktik Pemberian Makanan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat
Abstract
Stunting adalah keadaan gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis. Penyebab
masalah pertumbuhan pada awal kehidupan disebabkan oleh masalah kurang gizi, pemberian
makanan pendamping air susu ibu terlalu dini atau terlalu lambat, dan pemberian makanan yang tidak
sesuai usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan praktik pemberian makanan dengan
kejadian stunting pada balita di Puskesmas Barong Tongkok Kutai Barat. Desain penelitian ini
observasional analitik dengan metode kasus kontrol. Data diperoleh dari kuesioner dan data pasien
di Puskesmas Barong Tongkok dengan teknik purposive sampling didapatkan 32 kasus dan 32 kontrol.
Analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan uji fisher’s exact. Analisis data secara statistik
menunjukkan tidak ada hubungan antara frekuensi makanan dengan p = 0,740 (p > 0,05), jenis
makanan dengan p = 1,000 (p > 0,05), jumlah makanan dengan p = 0,545 (p > 0,05), dan praktik
pemberian makanan dengan p = 1,000 (p > 0,05) dengan kejadian stunting. Tidak terdapat hubungan
antara frekuensi, jenis, jumlah, dan praktik pemberian makanan dengan kejadian stunting. Pemberian
makanan cukup gizi dalam jangka waktu yang pendek mengakibatkan asupan gizi tidak terpenuhi.
Collections
- J - Medicine [340]