Show simple item record

dc.contributor.authorfitriyana, fitriyana
dc.date.accessioned2022-03-19T07:28:23Z
dc.date.available2022-03-19T07:28:23Z
dc.date.issued2020-09-04
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/34637
dc.descriptionBerdasarkan hasil penelitian sebaran persepsi konsep relasi gender pada keluarga nelayan di Desa Pela antara isteri dan suami sebagian besar keluarga nelayan menyatakan bahwa perbedaan jenis kelamin tidak harus dipertentangkan dalam menghidupi keluarga tetapi justru bersifat saling mendukung dan melengkapi, yang memilih alternatif nomor 4 isteri 85% dan suami ( 90%) dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Persepsi Keluarga Nelayan di Desa Pela Terhadap Konsep Relasi Gender. No Alternatif Pilihan Isteri Suami N (%) N (%) 1 Isteri adalah makhluk yang lemah secara fisik dan mental dari sami sehingga wajar berada dalam posisi sosial yang rendah dalam keluarga 1 5 0 0 2 Isteri tidak lebih lemah dari suami sehingga wajar bila berkedudukan sejajar dalam mengatur keluarga 1 5 1 5 3 Isteri mampu memberikan kontribusi lebih dari suami dalam menghidupi keluarga dan layak mengelola keluarga 1 5 1 5 4 Isteri dan suami menyatakan bahwa perbedaan jenis kelamin tidak harus dipertentangkan dalam menghidupi keluarga tetapi justru bersifat saling mendukung dan melengkapi 17 85 18 90 Jumlah 20 100 20 100en_US
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui persepsi keluarga nelayan di Desa Pela Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara terhadap konsep relasi gender, (2) mengetahui pola pembagian kerja, kontribusi pendapatan, pola pengambilan keputusan, curahan waktu kerja serta peran dalam akses dan kontrol terhadap sumberdaya berdasarkan gender dalam kehidupan keluarga nelayan di Desa Pela Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan november 2019 sd januari 2020, dengan penentuan lokasi secara sengaja (purposive) Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari observasi, wawancara mendalam, studi pustaka dan survey. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode menghitung curahan waktu kerja. (Brynt,1999) persepsi gender yang paling banyak dianut oleh suami dan isteri dalam keluarga nelayan di Desa Pela adalah adanya pemahaman dan penyadaran bahwa perbedaan jenis kelamin tidak harus dipertentangkan dalam menghidupan keluarga, tetapi justru bersifat saling mendukung dan melengkapi. pola pembagian kerja dalam keluarga nelayan pada aktivitas domestik lebih banyak dilakukan isteri, sedang pembagian kerja yang berkaitan dengan aktivitas publik memiliki pola menyebar baik suami maupun isteri. isteri nelayan memberikan kontribusi pendapatan pada kegiatan pengolahan hasil perikanan 31% dari pendapatan keluarga. keluarga nelayan di Desa Pela Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara masuk dalam katagori paham teori pertukaran sosial (social exchange). pola pembagian kerja, kontribusi pada keluarga nelayan memiliki akses dalam hal sumberdaya keluarga, ekonomi dan sumberdaya sosial secara bersama antara suami dan isteri sedang dalam hal kontrol terdapat dominasi yang beragamen_US
dc.publisherUGM dan MPHPIen_US
dc.relation.ispartofseriesSemnaskan UGM XVII;Pertemuan Ilmiah ke 12 MPHPI 2020
dc.titlePemakalah Seminar Nasional Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautanen_US
dc.typeImageen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record