Show simple item record

dc.contributor.authorSedionoto, Blego
dc.date.accessioned2022-03-13T07:12:38Z
dc.date.available2022-03-13T07:12:38Z
dc.date.issued2022-01-03
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/25154
dc.description.abstractHasil studi terbaru pada rural area Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur masih menunjukkan tingginya tingkat prevalensi hookworm (38,8%) dibanding Strongyloides stercoralis (8,0%) hal in dimungkinkan potensi reinfeksi dari penetrasi filarial hookworm maupun Strongyloides stercoralis di lingkungan sekitar pemukiman maupun dari area persawahan dan perkebunan. Oleh karena itu diperlukan strategi pengendalian infeksi melalui treatmen lingkungan dengan memanfaatkan tanah liat Kutai dalam rangka mereduksi filarial larva di lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk; pemutakhiran data infeksi hookworm dan Strongyloides stercoralis pada komunitas, hewan peliharaan maupun di tanah dari data riset sebelumnya di area penelitan ini, mengetahui tingkat reduksi dari tanah liat Kutai terhadap filarial larva hookworm dan Strongyloides stercoralis berdasarkan dosis, waktu dan survival larvae baik pada media air maupun di agar plate culture/APC media, menganalisa efek tanah liat kutai terhadap morfologi filarial larva hookworm dan Strongyloides stercoralis. Data total menunjukkan lebih tingginya prevalensi infeksi hookworm dibanding infeksi S. stercoralis pada mayarakat rural area Kutai Kertanegara. Ketinggian dan rendahnya prevalensi hookworm dan lebih rendahnya S. stercoralis dipengaruhi faktor lingkungan, fasilitas sanitasi dan personal hygiene. Faktor lingkungan berkontribusi pada survival dan penyebaran filaria larva hoomworm dan S. stercoralis sedangkan fasilitas sanitasi meningkatkan potensi risiko transmisi hookworm dan S.stercoralis pada masyarakat. Sehingga analisa detail faktor risiko yang berkorelasi dengan infeksi hookwom dan S.stercoralis sangat berguna bagi program pencegahan dan pengendalian infeksi ini terutama risiko reinfeksi pada hookworm dan S. stercoralis di rural area Kutai Kertanegara. Pada studi risiko faktor infeksi hookworm dan strongyloides pada anak sekolah, menunjukkan infeksi hookworm mempunyai korelasi dan menjadi faktor risiko dengan sumber air bersih yang digunakan sedangkan infeksi S. stercoralis mempunyai korelasi dengan halaman sekolah (tanah) dan pengolahan air limbah di sekolah Personal hygiene terkait kebiasaan makan lalapan berkorelasi dengan infeksi hookworm. Dalam studi ini dapat menjelaskan faktor risiko esensial terkait penyebab terjadinya infeksi hookworm dan S. stercoralis yang dapat bermanfaat pada program pencegahan dan pengendalian infeksi ini khususnya pada anak sekolah di rural area. Reduksi E coli dan MPN Coliform tertinggi pada tanah liat rerata 99,71%. Menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan perlakuan pemberian dosis tanah liat terhadap reduksi E coli maupun MPN coli dengan nilai p value masing masing : 0,021 dan 0,000. Tanak liat kutai secara efektif dapat mematikan filaria larva parasit, untuk hookworm dalam durasi 2,5 menit dan filaria larva strongyloides kurang dari satu menit mengalami kematian setelah perlakuan tanah liaten_US
dc.description.sponsorshipPUI IsDB 2021en_US
dc.publisherDirektur Hak Cipta dan Desain Industri, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Direktur Jenderal Kekayaan Intelektualen_US
dc.subjectTanah Liat Kutai, Reduksi, Hookworm dan Strongyloides stercoralisen_US
dc.titleTanah Liat Kutai Sebagai Anti Parasit Lingkungan: Pengendalian Filaria Larva Hookworm Dan Strongyloides Stercoralisen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record