Show simple item record

dc.contributor.authorJacob, Graciella
dc.contributor.authorHasan, Harjuni
dc.contributor.authorWinarno, Agus
dc.date.accessioned2022-03-13T05:59:14Z
dc.date.available2022-03-13T05:59:14Z
dc.date.issued2021-06-30
dc.identifier.issn2252-7605
dc.identifier.issn2808-7305
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/25035
dc.description.abstractBriket batubara pada komposisi 75% : 25% memiliki kandungan air paling tinggi sebesar 7,82% pada sampel BPP. Sedangkan pada komposisi 65% : 35% memiliki kandungan air paling tinggi pada sampel PB sebesar 6,26%. Kadar air dalam pembuatan briket sangat berpengaruh terhadap kualitas briket, Semakin tinggi kadar air akan menyebabkan kualitas briket arang menurun. Hal ini disebabkan perekat tepung tapioka tidak tahan pada kelembaban sehingga menyerap air dan udara. Pada komposisi 50% : 50% karbon padat (fixed carbon) pada briket batubara berjalan sempurna, karena kadar hidrogen dan oksigen yang menurun. Semakin besar kerapatan briket, laju pembakaran akan semakin lama yang di sebabkan oleh tekanan yang diberikan pada saat proses pengempaan. Tingkat kerapatan paling kecil terjadi pada sampel BPP dengan koposisi 50% : 50%. Laju pembakaran paling tinggi terjadi pada sampel PB dengan waktu 115 menit .en_US
dc.publisherS1 TEKNIK PERTAMBANGAN, FAKULTAS TEKNIK, UNMULen_US
dc.relation.ispartofseriesVolume 9;No. 1
dc.subjectBriket, komposisi briket, tingkat kerapatan, laju pembakaranen_US
dc.titleKARAKTERISTIK CAMPURAN BATUBARA DENGAN ARANG GERGAJI KAYU MERANTI DALAM PEMBUATAN BRIKET BATUBARA DI KOTA SAMARINDA, KALIMANTAN TIMURen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record