dc.description.abstract | Kayu yang kelas keawetannya rendah dapat dioptimalkan dengan cara pemberian perlakuan pengawetan,
sehingga terhindar dari serangan perusak kayu seperti, jamur, serangga, bakteri dan binatang laut. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui nilai retensi dan keefektifan bahan pengawet kapur barus terhadap serangan rayap
tanah (Subteranean termites) pada kayu Ketapang (Terminalia catappa) dengan metode pengawetan dan
konsentrasi bahan pengawet yang berbeda. Seluruh data diolah menggunakan pola percobaan 3 x 3 dalam
rancangan faktorial acak lengkap dengan 10 kali ulangan. Parameter yang diukur adalah retensi, uji persentase
kehilangan berat sebagai indikator efektifitas bahan pengawet kapur barus dengan pelarut minyak tanah dalam
mencegah serangan rayap tanah. Proses pengawetan dengan menggunakan metode perendaman dingin,
pencelupan, pemulasan dengan konsentrasi 1%, 3% dan 5%. Hasil penelitian menunjukkan metode pengawetan,
konsentrasi bahan pengawet dan interaksinya berpengaruh sangat signifikan terhadap nilai retensi. Berdasarkan
metode pengawetan, perendaman dingin menghasilkan nilai retensi yang tertinggi. Retensi terbesar diperolah
pada metode perendaman dingin dengan konsentrasi 5% yaitu 8,11 kg/m3 dan retensi terkecil pada metode
pemulasan dengan konsentrasi 1% yaitu 1,73 kg/m3. Metode pengawetan tidak berpengaruh signifikan terhadap
kehilangan berat pada uji rayap tanah, sedangkan konsentrasi bahan pengawet kapur barus dengan pelarut
minyak tanah dan interaksinya berpengaruh sangat signifikan terhadap nilai kehilangan berat dari contoh uji yang
diawetkan. Pada konsentrasi bahan pengawet 1%, 3% dan 5% diperoleh nilai kehilangan berat masing-masing
16,73%, 20,12% dan 20,53%. Hal ini menunjukkan pengawetan dengan kapur barus dengan minyak tanah sebagai
pelarut pada konsentrasi 1%, 3% dan 5% tidak efektif untuk pencegahan serangan rayap tanah. | en_US |