Show simple item record

dc.contributor.authorYo, Natalia Tokan
dc.contributor.authorBudiarso, Edy
dc.contributor.authorArifin, Zainul
dc.date.accessioned2022-03-09T09:55:45Z
dc.date.available2022-03-09T09:55:45Z
dc.date.issued2021-12-07
dc.identifier.isbn978-623-5262-03-1
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/22133
dc.description.abstractKayu yang kelas keawetannya rendah dapat dioptimalkan dengan cara pemberian perlakuan pengawetan, sehingga terhindar dari serangan perusak kayu seperti, jamur, serangga, bakteri dan binatang laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai retensi dan keefektifan bahan pengawet kapur barus terhadap serangan rayap tanah (Subteranean termites) pada kayu Ketapang (Terminalia catappa) dengan metode pengawetan dan konsentrasi bahan pengawet yang berbeda. Seluruh data diolah menggunakan pola percobaan 3 x 3 dalam rancangan faktorial acak lengkap dengan 10 kali ulangan. Parameter yang diukur adalah retensi, uji persentase kehilangan berat sebagai indikator efektifitas bahan pengawet kapur barus dengan pelarut minyak tanah dalam mencegah serangan rayap tanah. Proses pengawetan dengan menggunakan metode perendaman dingin, pencelupan, pemulasan dengan konsentrasi 1%, 3% dan 5%. Hasil penelitian menunjukkan metode pengawetan, konsentrasi bahan pengawet dan interaksinya berpengaruh sangat signifikan terhadap nilai retensi. Berdasarkan metode pengawetan, perendaman dingin menghasilkan nilai retensi yang tertinggi. Retensi terbesar diperolah pada metode perendaman dingin dengan konsentrasi 5% yaitu 8,11 kg/m3 dan retensi terkecil pada metode pemulasan dengan konsentrasi 1% yaitu 1,73 kg/m3. Metode pengawetan tidak berpengaruh signifikan terhadap kehilangan berat pada uji rayap tanah, sedangkan konsentrasi bahan pengawet kapur barus dengan pelarut minyak tanah dan interaksinya berpengaruh sangat signifikan terhadap nilai kehilangan berat dari contoh uji yang diawetkan. Pada konsentrasi bahan pengawet 1%, 3% dan 5% diperoleh nilai kehilangan berat masing-masing 16,73%, 20,12% dan 20,53%. Hal ini menunjukkan pengawetan dengan kapur barus dengan minyak tanah sebagai pelarut pada konsentrasi 1%, 3% dan 5% tidak efektif untuk pencegahan serangan rayap tanah.en_US
dc.description.sponsorshipFakultas Kehutanan Universitas Mulawarmanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherMulawarman University Pressen_US
dc.relation.ispartofseriesProsiding SIKMA 10 Seminar Ilmiah Kehutanan Mulawarman Volume 3;9
dc.subjectKapur barus, Kayu ketapang, Minyak tanah, Pengawetan kayuen_US
dc.titlePENGAWETAN KAYU KETAPANG (Terminalia catappa) MENGGUNAKAN METODE SEDERHANA DAN BAHAN PENGAWET KAPUR BARUS DENGAN PELARUT MINYAK TANAHen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record