Show simple item record

dc.contributor.authorArdhanawinata, Adlina
dc.contributor.authorIrawan, Irman
dc.contributor.authorDiachanty, Seftylia
dc.date.accessioned2022-01-29T08:16:44Z
dc.date.available2022-01-29T08:16:44Z
dc.date.issued2020-12-30
dc.identifier.citationAPAen_US
dc.identifier.issn2654-9581
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/19733
dc.descriptionBruguiera gymnorrhiza atau dikenal dengan istilah lokal lindur, tancang, dan tongke banyak ditemukan di daerah pesisir, terutama di ekosistem hutan mangrove. Ekosistem mangrove sendiri dicirikan dengan tumbuhan yang hidup di daerah berlumpur, basah dan terletak di perairan pasang surut daerah tropis. Berdasarkan data Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Kartanegara (2011 ), sekitar 66,40% tumbuhan mangrove tumbuh di daerah pesisir Desa Tanjung Limau (Alwidakdo et al., 2014). B. gymnorrhiza telah dimanfaatkan secara tradisional baik sebagai pangan maupun non pangan. Bagian kulit batang dan daun B. gymnorrhiza memiliki potensi senyawa bioaktif yang dapat digunakan untuk mengawetkan produk perikanan karena bersifat sebagai sumber antimikroba alami (Hastarini et al, 2014). Daun muda, embrio yang tumbuh dari buah dan akar muda dapat dimakan sebagai sayuran (Sukardjo, 1984)en_US
dc.description.abstractBruguiera gymnorrhiza menghasilkan berbagai senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan dalam bidang pangan dan non pangan. Pemanfaatan daun B.gymnorrhiza sebagai bahan baku pembuatan garam fungsional rendah natrium menjadi solusi alternatif untuk garam diet dalam mengurangi kasus hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan rasio pelarut dan tepung yang optimum pada pembuatan garam daun B. gymnorrhiza berdasarkan rasio Na:K dan %NaCl, kadar air, kadar abu dan mineral pada garam B. gymnorrhiza dari berbagai perbandingan rasio pelarut akuades dan tepung daun B. gymnorrhiza. Pembuatan garam dilakukan dengan perlakuan rasio tepung daun mangrove dengan akuades 1:5, 1:10, dan 1:15 (b/v), diekstrak pada suhu 40°C selama 10 menit dan dioven pada suhu 65°C selama 120 jam atau hingga filtrat kering dengan ulangan sebanyak 3 kali. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah: rendemen, kadar air, kadar abu, kadar mineral, kandungan mineral, dan kadar NaCl. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan rasio tepung daun mangrove dan akuades tidak memberikan pengaruh secara signifikan pada taraf (p<0,05) terhadap uji kadar air, kadar abu dan uji mineral (Ca, Mg, dan Fe), namun berpengaruh secara signifikan pada rendemen,uji mineral (Na dan K), rasio Na:K, dan kadar NaCl. Perlakuan Pl merupakan perlakuan optimum untuk mendapatkan kadar NaCl 12.76 ± 0.68 %, sedangkan P2 merupakan perlakuan yang optimum untuk mendapatkan rasio Na:K 1.66 ± 7.84 mg/g. Kadar air garam daun mangrove berkisar 6.13-7.17 % dan kadar abu 31.14-31.77 %. Kandungan mineral pada garam daun mangrove meliputi Na, Ca, K, Mg, dan Fe dengan konsentrasi yang berbeda.en_US
dc.description.sponsorshipFakultas Perikanan dan Ilmu Kelautanen_US
dc.publisherBalitbang Kementerian Kelautan dan Perikananen_US
dc.relation.ispartofseries3;89-95
dc.subjectBruguiera gymnorrhiza; garam fungsional; daun mangrove; mineralen_US
dc.titlePEMANFAATAN DAUN LINDUR (B. gymnorrhiza) SEBAGAI SEDIAAN GARAM FUNGSIONALen_US
dc.title.alternativeUTILIZATION OF LINDUR LEAVES (B. gymnorrhiza) AS FUNCTIONAL SALT PREPARATIONen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record