AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK RIMPANG TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) SECARA IN-VITRO
Abstract
Inflamasi merupakan suatu respon terhadap rangsangan kimia, mekanik maupun infeksi
mikroorganisme. Temu kunci (Boesenbergia pandurata) tersebar luas di Indonesia salah
satunya di Kalimantan Timur yang telah dimanfaatkan khasiatnya untuk pengobatan
tradisional dan digunakan sebagai salah satu pelengkap bumbu masakan. Kandungan
metabolit sekunder utama rimpang temu kunci adalah senyawa golongan flavonoid dan
turunannya. Dimana senyawa flavonoid memiliki aktivitas biologi diantaranya sebagai
antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi dan potensi
ekstrak etanol rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata) terhadap natrium diklofenak
100 ?g/mL secara in vitro menggunakan metode stabilisasi membran sel darah merah
manusia (HRBC stabilization). Data pengukuran ekstrak etanol rimpang temu kunci
(Boesenbergia pandurata) menunjukkan aktivitas antiinflamasi pada konsentrasi (50, 75,
100, 125 dan 150) ?g/mL masing-masing sebesar 67,39; 78,26; 28,26; 54,35 dan 73,9%
dimana natrium diklofenak mempunyai aktivitas sebesar 76,08 %.
Collections
- P - Pharmacy [172]