ANALISIS PENGETAHUAN MASYARAKAT SELURUH ETNIS DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA SERTA UJI TENTANG POTENSI TUMBUHAN LOKAL SEBAGAI ANTIBAKTERI DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli
View/ Open
Date
2019-12Author
Tanah Boleng, Didimus
Theodora Maasawet, Elsje
H. Jailani
Metadata
Show full item recordAbstract
Analisis Pengetahuan Masyarakat Seluruh Etnis Di Kabupaten Kutai Kartanegara Serta
Uji Tentang Potensi Tumbuhan Lokal Sebagai Antibakteri Dalam Menghambat Pertumbuhan
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Jenis penelitian adalah eksperimen untuk tahun ke- 2 (Tahun 2019). Lokasi penelitian
adalah Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Penelitian bertujuan untuk: mengetahui hasil paparan ekstrak tumbuhan lokal yang
berpotensi sebagai antibakteri menurut masyarakat dari seluruh etnis di Kabupaten Kartanegara
dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus yang diisolasi dari penderita bisul, dan
Escherichia coli yang diisolasi dari penderita diare.
Objek penelitian adalah masyarakat dari selurh etnis di Kabupaten Kutai Kartanegara, dan
tumbuhan lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai obat antibakteri. Instrumen penelitian berupa:
alat ukur untuk mengukur luas hambatan pertumbuhan bakteri uji akibat aktivitas ekstrak
simplisia tumbuhan lokal sebagai antibakteri. Data yang diperoleh dari masyarakat seluruh etnis
di Kabupaten Kutai Kartanegara berupa nama lokal tumbuhan serta simplisia yang sering
digunakan sebagai obat antibakteri. Selain itu, data lain yang diperoleh adalah etnis masyarakat
di Kabupaten Kutai Kartanegara. Data yang diperoleh dalam penelitian tahun ke-2 (Tahun 2019)
adalah luas daya hambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli akibat
paparan dari ekstrak tumbuhan lokal yang berpotensi sebagai antibakteri.
Sebelum dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui daya hambat ekstrak tumbuhan
lokal yang berpotensi sebagai antibakteri terhadap bakteri uji, terlebih dahulu dilakukan skrining
untuk mengetahui bahan aktif antibakteri di dalam tumbuhan lokal tersebut. Proses skrining
dilakukan terhadap bagian tumbuhan lokal yang diakui oleh masyarakat seluruh etnis sebagai
antibakteri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 11 spesies tumbuhan lokal yang diuji, sesuai
hasil analisis fitokimia, menunjukkan bahwa semuannya mengandung fenolik. Namun walaupun
tidak semua spesies tumbuhan memiliki, komponen fitokimia lainnya yaitu: flavonoid, kuinon,
alkaloid, steroid, triterpenoid, saponin, dan tanin; ditemukan pada bagian-bagian tumbuhan yang
dianalisis fitokimianya.
Selanjutya, hasil uji daya hambat ekstrak ke 11 spesies tumbuhan lokal tersebut,
menunjukkan hasil yang sama untuk kedua bakteri uji (Staphylococcus aureus dan Escherchia
coli). Hasil uji daya hambat untuk kedua bakteri uji adalah semua ekstrak memberikan efek baik
pada ekstrak murni; dan tidak memberikan efek pada tingkat 0.25 mg/ml, 0.5 mg/ml, 1 mg/ml,
50 dan mg/ml.
Collections
- Reports [941]