Efektivitas Penerapan Perangkat Pembelajaran Berbasis Problem-Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Pemahaman Konsep Biologi Siswa SMA Multietnis Di Kota Samarinda
Date
2017-11-27Author
Tanah Boleng, Didimus
Theodora Maasawet, Elsje
Hardianti, Tanti
Metadata
Show full item recordAbstract
Pelaksanaan pembelajaran di kelas, dirancang dengan mempetimbangkan
kondisi karakter siswa, dan aspek lainnya. Tujuan pembelajaran antara lain
keterampilan berpikir kritis, pemahaan konsep. Pembelajaran di Sekolah
Menengah Atas (SMA), dalam perancangannya perlu dipertimbangkan model
pembelajaran yang cocok untuk mencapai tujuan pembelajaran, melalui penkajian
kondisi siswa di kelas.
Hasil belajar yang terkait dengan keterampilan berpikir kritis siswa SMA
di Kota Samarinda, masih rendah. Demikian juga, pemahaman konsep biologi pun
masih rendah. Materi biologi yang mencakup jaringan dan sistem gerak, dapat
dipelajari dengan mengaktifkan siswa untuk mendapatkan data melalui kegiatan di
kelas, laboratorium maupun di luar laboratorium.
Penerapan perangkat pembelajaran yang menerapkan Problem-Based
Learning (PBL) dapat memberdayakan siswa untuk melatih keterampilan berpikir
kritis. Selain itu, penerapan perangkat pembelajaran tersebut dapat membantu
siswa untuk memahami materi-materi jaringan dan sistem gerak. Penerapan
sintaks-sintaks model pembelajaran PBL memungkinkan siswa untuk berpikir
logis, memahami masalah, dan mampu merancang proses pengumpulan data yang
selanjutnya diolah untuk memecahkan masalah yang dirumuskan oleh siswa
sendiri.
Fokus penelitian ditujukan untuk mengetahui pengaruh: (1) penerapan
perangkat pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran yang berbeda
terhadap keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep biologi; (2) etnis
siswa terhadap keterampilan berpikir kritis dan pemehaman konsep biologisiswa;
(3) interaksi penerapan perangkat pembelajaran yang menerapkan perangkat
pembelajaran tertentu terhadap keterampilan berpikir kritis dan pemahaman
konsep biologi siswa.
Penelitian yang dilaksanakan merupakan eksperimen semu (quasi
experiment). Desain penelitian adalah non equivalent pre test post test control
group design. Sampel penelitian adalah kelas XI IPA 2 dan XI IPA 6 di SMA
Negeri 2 (sebagai kelas kontrol); dan kelas XI IPA 5 dan XI IPA 6 SMA Negeri 3
(sebagai kelas perlakuan). Pengambilan sampel dilakukan secara purposive
sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis kovarian (anakova).
Sebelum diberikan perlakuan, baik pada kelas kontrol maupun kelas
perlakuan, diberikan pretest. Selanjutnya, setelah diberikan perlakuan selama
kurang lebih dua bulan, baik kelas kontrol maupun kelas perlakuan, diberikan post
test. Soal yang digunakan pada pretest dan posttest sama; dan dipakai untuk
mengukur keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep biologi siswa.
Hasil pekerjaan (jawaban) siswa, dikoreksi dengan menggunakan dua rubrik yang berbeda. Untuk keterampilan berpikir kritis, dikorekesi dengan menggunakan
rubrik keterampilan berpikir kritis. Sedangkan, untuk pemahaman konsep biologi
siswa, dikoreksi dengan menggunakan rubrik pemahaman konsep biologi.
Terkait dengan hasil anakova untuk keterampilan berpikir kritis, diperoleh
informasi bahwa: model pembelajaran berpengaruh secara signifikan; etnis siswa
tidak berpengaruh secara signifikasn; interaksi model pembelajaran dan etnis
siswa tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil uji lanjut LSD diperoleh
informasi bahwa: (1) untuk model pembelajaran, PBL lebih tinggi dari
pembelajaran konvensional; (2) untuk interaksi model pembelajaran dan etnis
siswa, interaksi model PBL dengan seluruh etnis siswa adalah sama dan lebih
tinggi dibandingkan dengan interaksi pembelajaran konvensional dengan seluruh
etnis siswa (lebih rendah).
Terkait dengan hasil anakova untuk pemahaman konsep biologi siswa,
diperoleh informasi bahwa: model pembelajaran berpengaruh secara signifikan;
etnis siswa tidak berpengaruh secara signifikasn; interaksi model pembelajaran
dan etnis siswa tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil uji lanjut LSD diperoleh
informasi bahwa: (1) untuk model pembelajaran, PBL lebih tinggi dari
pembelajaran konvensional; (2) untuk interaksi model pembelajaran dan etnis
siswa, interaksi model PBL dengan seluruh etnis siswa adalah sama dan lebih
tinggi dibandingkan dengan interaksi pembelajaran konvensional dengan seluruh
etnis siswa (lebih rendah).
Perangkat pembelajaran berbasis PBL perlu diterapkan di kelas dengan
siswa multietnis untuk memberdayakan keterampilan berpikir dan pemahaman
konsep biologi siswa. Namun demikian, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kota
Samarinda, perlu melengkapi sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan
proses keilmuan siswa.
Collections
- Reports [941]