Perencanaan (Planning) Pembelajaran Cerita Fabel Berkorelasi Terhadap Pendidikan Karakter Prilaku Prososial Siswa Kelas VII SMP Negeri di Kota Samarinda

Abstract

Perencanaan (planning) merupakan fungsi dari manajemen. Perencanaan memang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan suatu kegiatan, temasuk juga dalam kegiatan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang tidak tepat membuat capain tujuan menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonenesia dengan materi cerita Fabel berkorelasi terhadap pendidikan karakter khususnya prilaku prososial. Untuk pencapaian tujuan penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Alat pengumpul datanya adalah kuesioner yang disebar melalui media on line, dan kegiatan observasi kepada guru-guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri di kota Samarinda. Hasil analisis penelitian menunjukkan variabel tujuan pembelejaran (X1) memiliki korelasi kuat dengan pendidikan karakter prilaku prososial sebesar 0,640. Variabel materi pembelajaran (X2) memiliki Korelasi Sangat Kuat dengan pendidikan karakter prilaku prososial dilihat dari besarnya nilai korelasi sebesar 0,977. Variabel metode pembelajaran (X3) memiliki Korelasi Sedang dengan pendidikan karakter prilaku prososial dilihat dari besarnya nilai korelasi yang hanya sebesar 0,841. Variabel langkah-langkah pembelajaran (X4) sebesar 0,788, memiliki Korelasi Sangat Kuat dengan pendidikan karakter prilaku prososial dilihat dari besarnya nilai korelasi sebesar 0,999. Variabel penilaian pembelajaran (X5) memiliki Korelasi Sangat Kuat dengan pendidikan karakter dilihat dari besarnya nilai korelasi sebesar 0,987. Variabel media pembelajaran (X6) memiliki Korelasi Kuat dengan pendidikan karakter prilaku prososial dilihat dari besarnya nilai korelasi sebesar 0,788. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai R = 0,999 dan R2 = 0,999, sedangkan hasil F hitung = 13803,166 dengan nilai signifikansi = 0,000. Adapun penerimaan dan penolakan hipotesis adalah, jika signifikansi lebih kecil atau sama dengan 0,05 maka hipotesis diterima karna nilai signifikansi uji F yaitu 0,000 dimana hipotesis tersebut berbunyi secara bersama-sama perencanaan (planning) tujuan pembelajaran, bahan ajar atau materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, bentuk penilaian, dan media pembelajaran cerita fabel berkorelasi secara signifikan terhadap pendidikan karakter prilaku prososial siswa kelas VII SMP Negeri di Kota Samarinda.