Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/51791
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSuba, Rachmat Budiwijaya-
dc.contributor.authorBoer, Chandradewana-
dc.contributor.authorDiana, Rita-
dc.contributor.authorSyoim, Mochamad-
dc.contributor.authorMustaqim, Mohammad-
dc.contributor.authorSugiarto, --
dc.contributor.authorIbrahim, --
dc.date.accessioned2023-04-19T13:51:26Z-
dc.date.available2023-04-19T13:51:26Z-
dc.date.issued2011-08-
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/51791-
dc.description.abstractLaporan ini berisi informasi mengenai hasil eksplorasi kekayaan hayati terpilih. Beberapa komponen hayati yang diteliti diantaranya flora, dari tumbuhan lantai hutan sampai pepohonan, termasuk eksplorasi awal terhadap keberadaan jamur, kemudian fauna yang meliputi mamalia darat, aves, reptil, amfibi, ikhtiofauna (ikan air tawar di perairan deras) dan salah satu dari kelompok serangga, yaitu kupu-kupu. Dari beberapa komponen hayati tersebut, beberapa jenis diantaranya merupakan representasi primary forest dependent species (jenis-jenis dengan preferensi habitat hutan primer). Aspek sosial-ekonomi masyarakat di kawasan koridor ekologi tersebut dibahas dengan sangat mendalam. Selain mencoba mengetahui kondisi sosial-ekonomi masyarakat dalam kaitannya dengan pemanfaatan sumber daya alam dan mengidentifikasi jenis-jenis hayati yang mengalami kerusakan dan kelangkaan, output studi diarahkan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pemanfaatan sumber daya alam oleh masyarakat di Kecamatan Boh serta dampak yang ditimbulkannya. Keberadaan hutan di kawasan koridor ekologi yang menghubungkan Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Kayan Mentarang di Kalimantan Timur memang masih menyimpan keragaman jenis yang tinggi baik dari sisi flora maupun faunanya. Walaupun demikian, terdapat indikasi kelangkaan beberapa jenis hayati yang diakibatkan oleh pola-pola ekstraksi yang telah dilakukan sejak lama dan turun-temurun, perlahan-lahan memberikan andil terhadap penurunan kepadatan lokal beberapa jenis hayati. Studi sosial kemasyarakatan menunjukkan masih tingginya ketergantungan masyarakat terhadap pemanfaatan beberapa komponen hayati untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari baik subsisten maupun tunai. Faktor kebijakan pemerintah tetap merupakan key point yang sangat berpengaruh terhadap perubahan sosial ekonomi dan budaya masyarakat (yang diikuti dengan penyesuaian dan perubahan pola pikir dan motivasi) dalam melestarikan kearifan tradisional dan pengelolaan sumber daya alam, atau bahkan mungkin sebaliknya, malah berpotensi dalam menurunkan kualitas dan kuantitasnya.en_US
dc.description.sponsorshipWWF Indonesia Heart of Borneo Programmeen_US
dc.publisherWWF Indonesia, Heart of Borneo Programme dan Pusat Penelitian Hutan Tropis (PPHT) UNMULen_US
dc.subjectkeragaman hayatien_US
dc.subjectsosekbud masyarakaten_US
dc.subjectkoridor ekologien_US
dc.subjectHeart of Borneoen_US
dc.titleStudi Keragaman Hayati dan Kajian Sosial Ekonomi Masyarakat di Koridor Ekologi yang Menghubungkan Taman Nasional Kayan Mentarang dan Betung Kerihun di Sungai Boh Kabupaten Malinau Kalimantan Timuren_US
dc.typeTechnical Reporten_US
Appears in Collections:Reports

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2011_Studi Keragaman Hayati dan Kajian Sosekbud Masyarakat di Sungai Boh Kabupaten Malinau.pdfFinal Report4.77 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.