Hubungan Iklim Kerja, Sikap Tubuh Saat Bekerja, dan Tingkat Pencahayaan Terhadap Kelelahan Kerja Pada Penjahit CV. Aulia Samarinda

Abstract

Kelelahan kerja merupakan gejala menurunnya kondisi tubuh akibat lingkungan fisik dan sikap kerja yang tidak ergonomis. Lingkungan fisik dapat berupa iklim kerja yang panas dan pencahayaan yang kurang. CV. Aulia merupakan industri konveksi yang memiliki tingkat pencahaayan yang kurang dan iklim kerja yang panas. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukukan, 87,5% pekerja melakukan pekerjaan dengan sikap kerja tidak ergonomis sehingga memungkinkan terjadinya kelelahan kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Iklim kerja, Sikap Tubuh Saat Bekerja, dan Tingkat Pencahayaan Terhadap Kelelahan Kerja pada Penjahit CV. Aulia Samarinda. Jenis Penelitian ini adalah deskriftif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data menggunakan alat ukur lembar observasi sikap kerja, Luxmeter (alat ukur pencahayaan), Questamp 340C (alat ukur iklim kerja), dan Reaction Timer (alat ukur kelelahan kerja) dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa variable iklim kerja tidak ada hubungan terhadap kelelahan kerja p< 0,05 (p=0,212), sikap kerja ada hubungan terhadap kelelahan kerja p < 0,05 (p=0,015), dan pada variable pencahayaan p < 0,05 (p=0,019) yang menunjukan ada hubungan antara tingkat pencahayaan terhadao kelelahan kerja. Saran yang diberikan adalah pemeriksaan, perawatan, dan perbaikan kursi kerja, sumber pencahayaan dan penyejuk udara, serta penyediaan air minum sebagai pengganti cairan tubuh.