Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/4411
Title: MEMBANGUN NASIONALISME DI WILAYAH PERBATASAN MELALUI PENGUATAN MODAL SOSIAL
Authors: Bahzar, Moh
Keywords: Nasionalisme, modal sosial, wilayah perbatasan
Issue Date: 1-Jun-2014
Publisher: Pusat Studi Pancasila UGM
Citation: Kongres Pancasila VI, di Ambon
Series/Report no.: VI;2014
Abstract: Ciri utama wilayah perbatasan adalah kondisi sosial, budaya, ekonomi, keuangan daerah, aksibilitas, serta ketersediaan infrastruktur yang masih tertinggal daripada wilayah lain di suatu negara. Karena itu, permasalahan utama yang dihadapi masyarakat perbatasan adalah masalah kemiskinan dan keterbelakangan. Kondisi ini mendorong mereka yang terlibat dalam kegiatan ekonomi ilegal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau sekedar bertindak praktis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa terganggu atau gelisah terhadap aspek lain yang mungkin membahayakan atau mengancam keutuhan dan kedaulatan negaranya. Karena itu mereka hidup di daerah perbatasan sebenarnya memiliki fungsi strategis dalam mengawasi dan menjaga pintu-pintu masuk yang mengancam keutuhan dan kedaulatan bangsa. Keterkikisan kebanggaaan dan perasaan sebagai suatu bangsa mudah terjadi di wilayah-wilayah perbatasan. Hal ini bukan saja karena sulit dan minimnya mendapatkan akses dan pelayanan dari pemerintah, negaranya, tetapi juga karena mereka telah terbiasa dengan pengalaman sehari-hari yang menjadikannya tidak kritis terhadap suasana yang mengancam negaranya. Kebijakan pengembangan kawasan perbatasan menurut rencana pembangunan jangka menengah nasional priode 2010-2014 lebih ditekankan pada upaya pengembangan kawasan perbatasan sebagai pintu masuk gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan Negara tetangga tentu mengembirakan. Namun, penting untuk diperhatikan bahwa peningkatan kualitas kehidupan ekonomi daerah perbatasan ini penting untuk dilakukan bersama-sama dengan penguatan nasionalisme pada mereka sehingga merekapun menjadi penjaga tangguh ideologi dan keutuhan bangsa. Tulisan ini secara ringkas mengupas bagaimanakah penguatan modal sosial itu dilakukan.
Description: Ciri utama wilayah perbatasan adalah kondisi sosial, budaya, ekonomi, keuangan daerah, aksibilitas, serta ketersediaan infrastruktur yang masih tertinggal daripada wilayah lain di suatu negara. Karena itu, permasalahan utama yang dihadapi masyarakat perbatasan adalah masalah kemiskinan dan keterbelakangan. Kondisi ini mendorong mereka yang terlibat dalam kegiatan ekonomi ilegal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau sekedar bertindak praktis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa terganggu atau gelisah terhadap aspek lain yang mungkin membahayakan atau mengancam keutuhan dan kedaulatan negaranya. Karena itu mereka hidup di daerah perbatasan sebenarnya memiliki fungsi strategis dalam mengawasi dan menjaga pintu-pintu masuk yang mengancam keutuhan dan kedaulatan bangsa. Keterkikisan kebanggaaan dan perasaan sebagai suatu bangsa mudah terjadi di wilayah-wilayah perbatasan. Hal ini bukan saja karena sulit dan minimnya mendapatkan akses dan pelayanan dari pemerintah, negaranya, tetapi juga karena mereka telah terbiasa dengan pengalaman sehari-hari yang menjadikannya tidak kritis terhadap suasana yang mengancam negaranya. Kebijakan pengembangan kawasan perbatasan menurut rencana pembangunan jangka menengah nasional priode 2010-2014 lebih ditekankan pada upaya pengembangan kawasan perbatasan sebagai pintu masuk gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan Negara tetangga tentu mengembirakan. Namun, penting untuk diperhatikan bahwa peningkatan kualitas kehidupan ekonomi daerah perbatasan ini penting untuk dilakukan bersama-sama dengan penguatan nasionalisme pada mereka sehingga merekapun menjadi penjaga tangguh ideologi dan keutuhan bangsa. Tulisan ini secara ringkas mengupas bagaimanakah penguatan modal sosial itu dilakukan.
URI: http://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/4411
ISSN: 9786027918047
Appears in Collections:P - Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014-Bahzar-NASIONALISME DI WILAYAH PERBATASAN.pdfmain article563.08 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.