Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/40207
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorSutedjo, Sutedjo-
dc.date.accessioned2022-08-19T11:19:07Z-
dc.date.available2022-08-19T11:19:07Z-
dc.date.issued2022-07-05-
dc.identifier.issn2714-6855-
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/40207-
dc.description.abstractArboretum adalah koleksi berbagai jenis tanaman atau vegetasi yang ditanam untuk penelitian, pendidikan. Selain itu, vegetasi juga merupakan penyerap gas karbon dioksida dan penghasil oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup sebagai sumber pernapasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperkirakan akumulasi karbon dan potensi penyerapan karbon dioksida dengan vegetasi di Arboretum Laboratorium Sumber Daya Hayati Kalimantan, mengetahui kontribusi setiap jenis vegetasi dalam Arboretum dalam penyerapan karbon dioksida. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk sensus pada semua vegetasi yang berdiameter ≥ 5 cm, mengukur diameter dan tinggi. Analisis akumulasi karbon dan penyerapan karbon dioksida dilakukan menggunakan allometrik. Pengukuran lapangan menemukan 44 spesies pohon dan 17 jenis sapihan, 24 famili, dan 352 individu. Analisis data yang diperoleh stok karbon pohon yang paling besar adalah Aquilaria malaccensis dengan 17.610,41 kg/jenis, selanjutnya yang kedua adalah Anisoptera costata, dengan 11.497,75 kg/jenis. Di sisi lain, stok karbon terendah adalah Arenga pinnata dengan nilai 8,32 kg/jenis. Stok karbon sapihan yang paling besar adalah spesies Aquilaria malaccensis, dengan 35 individu dan 239,52 kg/jenis dari total stok karbon. Sementara itu, Diospyros blancoi, dengan jumlah 0,54 kg/jenis, merupakan stok karbon terendah pertama. Potensi penyerapan karbon dioksida untuk pohon yang diperoleh hasil yang paling besar adalah Aquilaria malaccensis dengan nilai 64.571,52 kg/jenis, yang terendah adalah Arenga pinnata dengan nilai 30,49 kg/jenis, dan untuk sapihan didapat hasil yang terbesar Aquilaria malaccensis dengan nilai 878,24 kg/jenis lalu yang terendah Diospyros blancoi dengan nilai 1,99 kg/jenis.en_US
dc.publisherFakultas Kehutanan Universitas Tanjung Puraen_US
dc.relation.ispartofseriesVol. 12 No. 1 Tahun 2022;-
dc.subjectPohon, Sapihan, Stok karbon, Arboretumen_US
dc.titleESTIMASI KARBON STOK PADA PEPOHONAN DI ARBORETUM LABORATORIUM SUMBERDAYA HAYATI KALIMANTAN (LSHK), UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDAen_US
dc.title.alternativeESTIMASI KARBON STOK PADA PEPOHONAN DI ARBORETUM LABORATORIUM SUMBERDAYA HAYATI KALIMANTAN (LSHK), UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDAen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:A - Forestry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
ESTIMASI KARBON STOK PADA PEPOHONAN DI ARBORETUM LABORATORIUM SUMBERDAYA HAYATI KALIMANTAN (LSHK), UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA.pdfESTIMASI KARBON STOK PADA PEPOHONAN DI ARBORETUM LABORATORIUM SUMBERDAYA HAYATI KALIMANTAN (LSHK), UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA410.41 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.