Faktor-faktor Resiliensi pada Mahasiswa Pasca Kematian Orangtua di Kota Samarinda

Abstract

Kematian salah satu anggota keluarga merupakan guncangan yang sangat berat untuk semua orang, terlebih lagi apabila yang meninggal adalah orangtua. Resiliensi adalah kemampuan untuk mengatasi dan beradaptasi terhadap kejadian yang berat atau masalah yang terjadi dalam kehidupan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana faktor resiliensi, tahapan-tahapan resiliensi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi pada mahasiswa pasca kematian orangtua di kota samarinda. Peneliti menggunakan metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor resiliensi pada subjek UN adalah subjek merasa saat ini dirinya mulai mandiri dan dewasa dalam melakukan sesuatu, faktor yang mempengaruhi resiliensi UN adalah yaitu social support UN merasa dukungan orang lain sangat penting baginya. Subjek kedua KI, faktor resiliensi subjek KI merasa kehilangan sosok ayah merasa dirinya baik-baik saja saat ini meskipun masih banyak hal yang belum tercapai dalam hidupnya, faktor yang mempengaruhi resiliensi KI adalah social support dan cognitive skill subjek merasa motivasi dari orang lain membuat subjek merasa percaya diri dan dibalik setiap masalah selalu ada hikmahnya. Subjek ketiga PM, faktor resiliensi ditampakkan PM ketika mendapatkan masalah yang dilakukan PM adalah meluapkan emosinya, marah, sedih. Ketika menghadapi hal baru subjek menjadikannya sebagai tantangan yang harus ditaklukkan, faktor yang mempengaruhi resiliensi PM adalah social support subjek merasa dukungan orang lain sangat penting yang dapat mendorong subjek lebih maju. Subjek keempat NA, faktor resiliensi ditampakkan dengan mengurangi perasaan sedihnya dengan tenang. Makna hidup menurut NA adalah sesuatu yang harus diperjuangkan dan harus dilakukan, faktor yang mempengaruhi resiliensi NA adalah social support subjek merasa pengarahan dari orang lain sangat diperlukan.