Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/19874
Title: | PEMALI DALAM BUDAYA MASYARAKAT ETNIK SUNDA DI KOTA SAMARINDA: TINJAUAN SEMIOTIKA |
Authors: | Ulandari, Tri Arifin, M. Bahri Rijal, Syamsul |
Keywords: | semiotika, pemali, masyarakat etnik sunda |
Issue Date: | Jan-2022 |
Publisher: | Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya |
Abstract: | Pemali merupakan sebuah budaya atau tradisi yang berbentuk lisan dan bagian adat istiadat yang selalu berada dalam ingatan masyarakat. Secara umum, pemali menggunakan untaian kata indah dan nilai tinggi. Salah satu etnik di Indonesia yang masih menerapkan pemali meski telah melakukan migrasi, yaitu etnik Sunda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemali-pemali yang masih dilaksanakan dan diwariskan secara turun temurun. Kepercayaan terhadap pemali di Indonesia terbilang cukup tinggi karena merupakan sesuatu yang dianggap suci atau sakral. Pemali menjelaskan makna tanda dalam masyarakat etnik Sunda. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif yang dipaparkan secara deskriptif. Data penelitian ini, yaitu pemali yang disampaikan dan diterapkan oleh masyarakat etnik Sunda. Adapun sumber data adalah masyarakat etnik Sunda yang telah menjadi penduduk di Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu teknik wawancara. Adapun teknik analisis data yang digunakan, yaitu teknik analisis semiotika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemali-pemali yang hanya diketahui dan pemali yang diketahui serta dilaksanakan berhubungan dengan mata pencaharian. Sedangkan pemali yang masih diterapkan, berlaku bagi anak gadis, anak kecil wanita hamil dan semua kalangan. Pemali tersebut berkaitan dengan kesehatan, keselamatan, rezeki, dan jodoh yaitu pemali yang mengatur kegiatan sehari-hari. Sedangkan pemali yang masih dilaksanakan oleh masyarakat etnik Sunda di Kota Samarinda sangat erat kaitannya dengan etos yang dimiliki oleh etnik Sunda, yaitu cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), singer (mawas diri), wanter (berani), dan pinter (cerdas). Maka makna yang terkandung dalam pemali juga mengatur hidup agar terbentuk karakter sesuai dengan falsafah hidup etnik Sunda. Adapun nilai yang terkandung dalam pemali yang dilaksanakan, yaitu: (a) nilai sosial, yaitu nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Sang Pencipta, (b) nilai moral, dan (c) nilai etika sebagai tuntunan dalam bertingkah laku. |
URI: | http://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/19874 |
ISSN: | 2549-7715 |
Appears in Collections: | A - Teacher Training and Education |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Pemali Etnik Sunda di Kota Samarinda.pdf | 573.01 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.