Show simple item record

dc.contributor.authorMoerad, Emil B
dc.contributor.authorKosala, Khemasili
dc.contributor.authorIskandar, Abdillah
dc.contributor.authorIsmail, Sjarif
dc.date.accessioned2019-10-19T03:08:42Z
dc.date.available2019-10-19T03:08:42Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.issn-
dc.identifier.urihttp://repository-ds.unmul.ac.id:8080/handle/123456789/959
dc.description.abstractLatar Belakang: Asma merupakan masalah kesehatan yang serius diberbagai negara didunia dan Indonesia dengan prevalensi yang tinggi. Maka penemuan obat baru untuk asma akan bernilai ekonomi. Ramuan herbal asma Borneo secara etnobotani digunakan untuk mengatasi sesak napas, dapat sebai kandidat obat baru untuk asma, tetapi bukti ilmiah sebagai bronkodilator masih belum ada data. Sebagai model awal uji praklinik bronkodilator dapat digunakan trakhea marmut karena terdapat otot polos yang sensitif terhadap induksi histamin dan menyebabkan trakheospasme. Suatu kandidat obat baru asma berkhasiat bronkodilator dapat dibuktikan jika menyebabkan trakheospasmolitik setelah diberikan secara in Vitro pada trakhea yang spasme karena induksi histamin. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek trakheospasmolitik ramuan herbal asma Borneo secara in vitro pada organ terpisah cincin trakhea marmut. Metode: Ramuan herbal asma sebanyak 3 gram dibuat infus dengan aquades sebanyak 60 ml lalu disaring dengan kain flanel. Infus herbal asma Borneo setelah dingin diujikan pada organ terpisah cincin trakhea marmut yang diprekontraksi dengan histamin dalam gelas 10 ml yang berisi larutan Kreb’s Henselheit pH 7,4 suhu 37 derajat C dan aerasi gas karbogen. Setelah mencapai puncak kontraksi diberikan infus dengan dosis kumulatif dan sebagai kontrol digunakan aquades. Hasil dinyatakan dalam persen kontraktilitas trakhea. Uji statistik persen kontraktilitas trakhea dengan menggunakan t-tes dan dinyatakan berbeda bermakna jika p<0,05 Hasil: Setelah dilakukan intervensi beberapa dosis infus ramuan herbal asma Borneo pada organ terpisah cincin trakhea marmut yang diprekontraksi dengan histamin dan dibandingkan kontrol didapatkan persen kontraktilitas trakhea sebagai berikut: pada dosis 0,4 mg/ml didapatkan ( 4,84 ± 2,69) dan (10,14 ± 0,57)% dengan p= 0,006; dosis 0,8 mg/ml didapatkan (4,40 ± 2,21) dan (13,55 ± 1,30)% dengan p<0,001; dosis 1,6 mg/ml didapatkan (-0,51 ± 3,59) dan (23,10 ± 5,39)% dengan p<0,001 Kesimpulan: Infus ramuan herbal asma Borneo secara praklinik dapat menyebabkan aktivitas trakheospasmolitik pada organ terpisah cincin trakhea marmut. Kata kunci: Ramuan herbal asma Borneo, infus, trakheospasmolitik, in vitro
dc.publisherKongres Nasional XIV IKAFI Ikatan Farmakologi Indonesia
dc.titleUji Praklinik Ramuan Herbal Asma Borneo sebagai Spasmolitik Saluran Napas secara In Vitro


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record