Show simple item record

dc.contributor.authorSurya, Satyawati
dc.date.accessioned2021-12-17T15:02:11Z
dc.date.available2021-12-17T15:02:11Z
dc.date.issued2021-04-03
dc.identifier.citationAPA, MLA, Chicago, Harvard, Vancouveren_US
dc.identifier.issnISSN / EISSN : 2776-3919 / 2776-2513.
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/7888
dc.description.abstractPenelitian ini diprakarsai keinginan untuk mendokumentasikan dan mengkaji tentang upacara keagamaan yang mengandung unsur budaya dalam pelaksanaannya. Upacara keagamaan yang sarat dengan unsur budaya yang dimaksud disini adalah Odalan. Selama ini belum ada dokumentasi secara utuh yang melibatkan akademisi dalam memaparkan dan melakukan analisa pada upacara ini. Sesungguhnya upacara Odalan bisa ditemui di tempat ibadah agama Hindu atau Pura yang terdapat di Pulau Bali, Jawa, maupun Kalimantan. Namun tiap daerah memiliki ciri khas atau kekhususan yang tidak ditemui di daerah lain. Hal ini menjadi daya tarik peneliti untuk mencari tahu, menggali, dan menemukan keunikan upacara Odalan di luar Pulau Bali, yaitu di Pulau Kalimnantan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan prosedur atau urutan kegiatan upacara Odalan. 2. Mencari keterangan tentang masyarakat yang terlibat dalam upacara Odalan dan seberapa antusias masyarakat dalam mengikuti jalannya upacara. 3. Menemukan makna yang terkandung di dalam pelaksanaan upacara Odalan. 4. Mencari keterangan atribut yang digunakan selama upacara berlangsung. 5. Mencari tahu tentang unsur-unsur budaya yang ditemui di dalam upacara Odalan. Rancangan penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Adapun pendekatan yang dipakai untuk melakukan analisa adalah pendekatan yang dilakukan untuk meneliti budaya dan kebudayaaan, keagamaan, dan sistem simbol dan makna dalam upacara keagamaan. Sehingga metode yang tepat digunakan untuk penelitian ini adalah metode Etnografi. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah upacara Odalan yang dilaksanakan di Pura Payogan Agung Kutai Kalimantan Timur. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Upacara Odalan yang berlangsung di Pura Payogan Agung kutai berlangsung selama 71 hari dari tanggal 3 November 2019 hingga 12 Januari 2020. Urutan kegiatan dimulai dari pembentukan panitia, pemasangan atribut, penyucian tempat pelaksanaan upacara, hingga berlangsungnya Upacara Odalan dengan melaksanakan persembahyangan, Nyineb, hingga pembubaran panitia. Masyarakat begitu antusias dalam merayakan upacara ini, terbukti dengan partisipasi berbagai pihak baik dari umat Hindu sendiri maupun masyarakat sekitar Pura. Upacara Odalan dihadiri oleh umat Hindu yang berasal dari Kalimantan Timur, Bali, Jawa, dan Lombok. Upacara Odalan atau Piodalan merupakan peringatan hari lahirnya sebuah tempat suci umat Hindu. Dalam hal ini, hari lahirnya Pura Payogan Agung kutai, Kalimantan Timur. Ada dua belas jenis atribut yang digunakan selama upacara berlangsung yang sekaligus merupakan symbol keagamaan yang memiliki makna. Unsur budaya Bali, Jawa, dan Kalimantan (khususnya budaya Dayak), mewarnai Upacara Odalan di Pura Payogan Agung Kutai. Upacara Odalan di tiap daerah dilaksanakan dengan menyesuaikan dengan budaya setempat. Unsur budaya Bali, Jawa, dan Dayak tercermin ketika mempersembahkan kesenian, sesaji, tetabuhan, dan tarian.en_US
dc.description.sponsorshipFIB, Unmulen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherJurnal Mebang: Kajian Budaya Musik dan Pendidikan Musik, Prodi Etnomusikologi, FIB Unmulen_US
dc.relation.ispartofseriesJilid 1, terbitan 1;Halaman 41-50
dc.subjectpura, budaya, symbol, Odalan, dan upacara keagamaan (Yadnya)en_US
dc.titleDeskripsi Upacara Odalan di Pura Payogan Agung Kutai Kalimantan Timuren_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record