Transformasi Musik Tingkilan Kutai Dalam Kontinuitasnya Di Era Globalisasi (Sebuah Pendekatan Etnomusikologis)
Abstract
Musik tingkilan adalah jenis kesenian yang penyajiannya terdiri dari
pemain gambus, gendang (Babon) dan penyanyi (pantun). Penyajian musik
tingkilan biasanya selalu disertai dengan nyanyian pantun dan saling
berbalas pantun antara pemain gambus dengan penonton. Selanjutnya,
kesenian musik tingkilan perlahan-lahan mengalami penurunan
dikarenakan bahwa musik tingkilan dianggap kurang menarik dan
monoton. Kurangnya minat masyarakat terhadap musik tingkilan tidak
terlepas dari faktor globalisasi. Oleh karena itu, pengaruh globalisiasi
secara tidak langsung memberikan pengaruh besar terhadap kontinuitas
musik tingkilan Kutai. Seiring perkembangan zaman, musik tingkilan telah
mengalami perubahan dengan cara bertransformasi. Proses transformasi
dianggap mampu memberikan pengaruh penting terhadap perubahan
bentuk dan kreativitas pelaku seniman melalui inovasi musik tingkilan.
Adapun transformasi musik tingkilan perkembangannya kini disebut
dengan Congkil atau keroncong tingkilan. Perubahan bentuk penyajian di
atas adalah contoh kecil tentang bagaimana kontinuitas musik tingkilan
dapat bertransformasi. Artinya musik tingkilan dapat berkembang
bilamana dapat berjalan seiring dengan nilai-nilai transformasi yang
melekat didalamnya