| dc.description.abstract | Air merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan bagi seluruh makhluk hidup. Meningkatnya pertambangan batubara di Tahura Bukit Soeharto khususnya pada KHDTK HPPBS UNMUL yang meninggalkan lubang bekas tambang batubara yang tergenang air sehingga membentuk seperti danau. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi kualitas air terkini pada lubang bekas tambang batubara di KHDTK HPPBS UNMUL berdasarkan parameter fisik (suhu dan TSS), kimia (pH, DO, COD dan BOD) dan logam berat (Mn dan Fe) serta mengetahui kelayakan kualitas air berdasarkan standar baku mutu air sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 02 Tahun 2011. Pengambilan sampel di lakukan pada dua lubang bekas tambang yang telah ditentukan yaitu Km.68 Desa Batuah Kecamatan Loa Janan dan Km.48 Desa Bukit Merdeka Kecamatan Samboja. Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi terkini kualitas air ditinjau dengan kondisi sebelum dan setelah hujan yang terjadi di Desa Batuah dan Desa Bukit Merdeka. Hasil pengukuran suhu sebesar 26°C sebelum dan sesudah hujan masuk dalam standar baku mutu kelas I, Total Suspended Solid (TSS) 6-8 mg/L masuk standar baku mutu air kelas I, Dissolved oxygen (DO) 3,30-3,96 mg/L masuk dalam baku mutu kelas III, Chemical Oxygen Demand (COD) 13,862- 20,194 mg/L masuk standar baku mutu kelas I, kondisi setelah hujan di Km. 48
Desa Bukit Merdeka sebesar 42,115 mg/L masuk standar baku mutu air kelas II, Biologycal Oxygen Demand (BOD) 5,18 kondisi sebelum hujan
di Desa Bukit Merdeka masuk kelas II, untuk Desa Batuah 6,32- 8,22
mg/L masuk dalam kelas III termasuk Desa Bukit Merdeka kondisi sesudah hujan, besi (Fe) 0,003 pada Desa Batuah masuk baku mutu kelas I. Nilai pH dan mangan (Mn) memiliki nilai yang tidak sesuai atau melewati standar baku mutu air yang dipersyaratkan sama dengan hasil Fe pada lubang bekas tambang Km. 48 Desa Bukit Merdeka, sehingga kualitas air pada dua lubang bekas tambang perlu pengolaan lebih lanjut agar digunakan sesuai peruntukkannya | en_US |
