Show simple item record

dc.contributor.authorSarminah, Sri
dc.contributor.authorAswan, Aswan
dc.contributor.authorAriyanto, Ariyanto
dc.date.accessioned2023-07-16T05:31:28Z
dc.date.available2023-07-16T05:31:28Z
dc.date.issued2023-06
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/54595
dc.description.abstractPenambangan batubara yang menggunakan teknik penambangan secara terbuka memiliki banyak dampak negatif yaitu berubahnya kondisi suatu lingkungan dengan penurunan produktivitas tanah, pemadatan tanah, serta terjadinya erosi dan sedimentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju erosi dan tingkat bahaya erosi pada areal revegetasi 2018 (I), 2018 (II), 2020 (I), 2020 (II), hutan sekunder (I) dan hutan sekunder (II) di PT Sumber Bara Abadi. Penelitian ini dilakukan selama 8 bulan efektif, dimulai dari Agustus 2022 hingga Maret 2023. Metode penelitian laju erosi menggunakan metode tongkat (stick) meliputi beberapa tahapan yaitu pembuatan plot ukur erosi berukuran 15 m × 15 m, dibuat sub plot berukuran 5 m × 5 m, dimana pada setiap ujung sub plot dipasang tongkat erosi dan pengambilan sampel tanah untuk menguji sifat fisik dan kimia tanah. Hasil penelitian yaitu nilai laju erosi dan sedimentasi tertinggi hingga terendah yaitu: pada areal revegetasi tahun 2020 (II) sebesar 592,28 ton ha-1 tahun-1, pada areal revegetasi tahun 2018 (II) sebesar 333,60 ton ha-1 tahun-1, pada areal revegetasi tahun 2020 (I) sebesar 200,10 ton ha-1 tahun-1, pada areal revegetasi tahun 2018 (I) 184,45 ton ha-1 tahun-1, pada areal hutan sekunder (I) sebesar 102,60 ton ha-1 tahun-1, dan pada areal hutan sekunder (II) sebesar 28 ton ha-1 tahun- 1, status tingkat bahaya erosi (TBE) pada areal revegetasi 2018 (1), 2018 (II), 2020 (I), dan 2020 (II) tergolong sangat berat, sedangkan areal hutan sekunder (I) tergolong berat, dan areal hutan sekunder (II) tergolong sedang. Sehubungan dengan pengendalian laju erosi, disarankan pengelolaan lahan reklamasi harus memperhatikan kegiatan penataan pembentukan lahan (recontouring atau reshaping) pada lahan dengan tingkat kemiringan >40% agar tidak terjadi longsor yang berlebihan di areal reklamasi dan perlu dilakukan pengayaan jenis-jenis lokal/berdaur panjang pada lahan revegetasi 2018 dan 2020 sebagai tanaman sisipan sehingga dapat mengurangi laju erosi dengan status tingkat bahaya erosi dari berat menjadi ringanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kehutanan Universitas Mulawarmanen_US
dc.relation.ispartofseriesSIKMA 16;
dc.subjectErosi Tanah, Lahan Revegetasi, Tambang Terbuka, Sifat Fisik dan Kimia Tanahen_US
dc.titleLaju Erosi pada Lahan Revegetasi Pasca Tambang Batubara PT Sumber Bara Abadi Kabupaten Kutai Kartanegaraen_US
dc.typePresentationen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record