Show simple item record

dc.contributor.authorNazari, Alvera Prihatini Dewi
dc.date.accessioned2023-04-09T15:12:55Z
dc.date.available2023-04-09T15:12:55Z
dc.date.issued2017-11-25
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/51058
dc.description.abstractLimbah rumah tangga dapat menimbulkan masalah yang serius terhadap lingkungan, kesehatan, keindahan, dan estetika bila tidak ditangani dengan baik dan benar. Pemanfaatan limbah rumah tanggga sebagai pupuk organik merupakan sebuah solusi mudah dan murah serta tepat guna karena sangat besar peran dan manfaatnya ditinjau dari berbagai sudut, seperti lingkungan, pertanian yang berkelanjutan/ketahanan pangan, maupun sosial dan budaya. Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura penting karena penggunaannya sangat luas, baik dalam rumah tangga, industri makanan, maupun industri kesehatan. Berdasarkan Angka Tetap (ATAP) 2016, produksi bawang merah petani Kalimantan Timur hanya mencapai 263 Mg (sekitar 5–7 Mg ha-1) atau sekitar 3,2% dari kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur merencanakan pengembangan sentra produksi bawang merah varietas dataran rendah (Varietas TukTuk) dengan harapan dapat membantu meningkatkan produksi petani dan memenuhi kebutuhan daerah, serta mewujudkan swasembada bawang merah pada Tahun 2020 sebagaimana dicanangkan oleh Pemerintah Kalimantan Timur. Penelitian dilakukan 2(dua) tahap, meliputi pembuatan pupuk cair organik limbah rumah tangga (fermentasi anaerob) dilanjutkan analisis laboratorium berdasarkan standar mutu pupuk organik mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian No. 70/Permentan/SR.140/2011. Penelitian tahap berikutnya adalah aplikasi pupuk organik cair limbah rumah tangga pada tanaman bawang merah varietas Tuk Tuk. Penelitian bersifat eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) merupakan percobaan faktorial yang terdiri atas 2 faktor (2x3). Faktor pertama adalah dosis pupuk (D) yang terdiri atas 2 taraf, yakni 500 mL per dan 1.000 mL polibag-1. Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk (K) terdiri atas 3 taraf, yakni 0, 50 dan 100 mL L air-1. Terdapat 6 kombinasi perlakuan dengan 6 ulangan. Data ditabulasi dengan analisis varians (ANOVA) dan uji lanjut beda rataan DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pupuk organik cair limbah rumah tangga cukup memenuhi standar mutu Permentan N0. 7/Permentan/SR.140/10/2011, karena kandungannya lengkap, negatif patogen E. coli dan Salmonella sp., kadar logam berat sangat rendah dan jumlah jamur lebih tinggi dari standar mutu, walaupun beberapa parameter (N total, hara mikro dan jumlah bakteri) lebih rendah. Pengaruh dosis dan konsentrasi pupuk organik cair serta interaksinya berbeda tidak nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun pada umur 9, 11, 13 dan 15 minggu setelah semai.en_US
dc.description.sponsorshipDIPA PNBP BLU Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Tahun 2017en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectbawang merah, limbah rumah tangga, pupuk organiken_US
dc.titlePemanfaatan Limbah Rumah Tangga sebagai Pupuk Organik Cair pada Tanaman Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum (L.) Back)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record