dc.description.abstract | Daerah Aliran Sungai Kedang Kepala dari muaranya di desa Muara Siran sampai ke desa Senyiur
mencapai kurang lebih 107 km. Aliran sungai Kedang Kepala ini dimanfaatkan untuk budidaya
perikanan tangkap dan keramba, transportasi sembako dan barang dari dan ke Muara Ancalong-Muara
Kaman-Tenggarong-Samarinda, angkutan tongkang batubaradan CPO-sawit,dan sebagainya. Studi ini
mempelajari dampak lalu-lintas tongkang batubara terhadap kelestarian lingkungan terutama
keberadaan Cagar Alam Muara Kaman Sedulang di bagian timur Sungai Kedang Kepala. Studi ini
bertujuan untuk mengumpulkan data dan menyusun saran/masukan pengelolaan keanekaragaman
hayati di sepanjang alur Sungai Kedang Kepala terkait dengan aktifitas transportasi tongkang batubara
dan CPO sawit. Keanekaragaman hayati di bagian riparian alur sungai sangat terkait dengan
keberadaan Cagar Alam Muara Kaman Sedulang. Hasil survei keanekaragaman hayati di sepanjang
alur pelayaran Sungai Kedang Kepala (sempadan kiri-kanan) menunjukkan bahwa adanya nilai
keanekaragaman hayati yang tinggi. Hasil analisa vegetasi terdata 33 jenis pohon yang terdiri dari 18
suku dengan indeks keanekaragaman sedang (H¹=1). Kerapatan pohon-pohon di areal riparian ini
cukup tinggi yaitu sekitar 545 pohon/ha. Kerapatan pohon di hutan riparian sangat mendukung dalam
mobilitas populasi primata yang hidup di kawasan ini diantaranya Macaca fascicularis, M. nemestrina,
Nasalis larvatus dan Presbytis melalophos. Selanjutnya terdata sebanyak 40 spesies burung dan
beberapa jenis diantaranyadilindungi seperti elang bondol (Haliastur indus), elang ikan kepala kelabu
(Ichthyophaga ichthyaetus), elang brontok (Spizaetus cirrhatus), dan elang alap-alap (Accipiter sp.). | en_US |