Show simple item record

dc.contributor.authorKotijah, Siti
dc.date.accessioned2023-02-28T13:53:46Z
dc.date.available2023-02-28T13:53:46Z
dc.date.issued2010-10-01
dc.identifier.issn1907-3836
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/50464
dc.description.abstract"Indonesia terletak pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan iklim tropis. Cuaca dan musim yang menghasilkan kondisi alam yang tinggi nilainya titik di samping itu kekayaan alam berupa sumber daya alam dan keanekaragaman hayati yang melimpah. Kekayaan yang besar itu harus dilindungi dan dikelola suatu sistem yang terintegrasi antara lingkungan laut, darat, dan udara berdasarkan wawasan nusantara. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, harus disadari sebagai suatu hal yang penting dari sumber daya alam yang terdiri dari alam hewan, alam nabati maupun berupa fenomena alam, baik secara masing-masing maupun bersama. Dalam hal ini yang mempunyai fungsi dan manfaat sebagai unsur pembentuk lingkungan, yang menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, bahkan dikenal sebagai negara ""megadiversity"". Hal ini karena Indonesia memiliki spesies satwa yang tertinggi, yakni sekitar 12% (515 spesies, 39% diantaranya spesies endemik) dari total spesies binatang menyusui, urutan kedua di dunia; 7,3% (511 spesies 150 spesies diantaranya endemik) dari total spesies reptilen, urutan keempat di dunia; 17% (1531 spesies, 397 spesies diantaranya endemik) dari total spesies burung di dunia, urutan kelima; 270 spesies amfibi, 100 spesies diantaranya endemik, urutan ke-6 di dunia; dan 27 spesies binatang tidak bertulang selain ikan tawar.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherBulletin Gerbang Balitbangdakuen_US
dc.relation.ispartofseries;Vol. 5 No. 14
dc.titleHilangnya Megadiversity Di Kalimantan Timuren_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record