Penelusuran Etnofarmakologi Tumbuhan Obat di Pasar Tradisional Kalimantan Utara
Date
2022-11-30Author
Harlinda Kuspradini
Siswandi
Grace Serepina Saragih
Tri Atmoko
Saat Egra
Emilda Kuspraningrum
Metadata
Show full item recordAbstract
Pasar dapat digunakan sebagai indikator untuk memantau perubahan keanekaragaman tumbuhan obat, dan
status pengetahuan pengobatan tradisional di daerah tersebut. Lokasi penelitian adalah Tanjung Selor dan
Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan dan kota Tarakan. Kecamatan Tanjung Selor adalah ibukota
Provinsi Kalimantan Utara hingga menjadi pusat orientasi perdagangan berbagai komonditas, salah satunya
produk obat-obat tradisional di daerah sekitarnya. Sedangkan Kota Tarakan menjadi simpul jalur
transportasi air dan udara dari dan menuju Kaltara dan merupakan kota terbesar di Kaltara.Kegiatan ini
bertujuan untuk (1) mendokumentasikan pengetahuan pengobatan tradisional dari penjual obat-obatan
tradisional yang ada di pasar tradisional di Kaltara, dan (2) mendokumentasikan keragaman tumbuhan obat
yang dijual di pasar tradisional di Kaltara. Responden yang diwawancarai sebanyak 22 orang, dengan
rincian 12 orang pedagang di Tanjung Selor dan seorang pengobat tradisional di Tanjung Palas Timur, serta
10 orang pedagang di Tarakan. Berdasarkan hasil wawancara dengan para pedagang tumbuhan obat dan
obat tradisional serta seorang pengobat tradisional di Tanjung Selor dan Tarakan, diperoleh data 40 spesies
tumbuhan obat dan 61 jenis simplisia dan obat tradisional yang dijual. Jenis tumbuhan yang paling banyak
dijual oleh para pedagang adalah Bajakah (Uncaria sp.), akar penawar/ kedayan (Aristolochia foveolata
Merr.), dan akar kuning (Arcangelisia flava (L) Merr.). Selain simplisia tumbuhan obat, pedagang di
Tarakan juga menjual obat tradisional kemasan yang bahan baku atau produksinya dilakukan di Palu,
Madura, Lampung, Surabaya, Jawa Tengah, Banjarmasin, bahkan Malaysia dan Hongkong.
Collections
- Reports [951]