Show simple item record

dc.contributor.authormasyhudi, masyhudi
dc.date.accessioned2023-01-14T03:38:35Z
dc.date.available2023-01-14T03:38:35Z
dc.date.issued2022-08
dc.identifier.citation1en_US
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/46364
dc.descriptionKajian ilmu yang mempelajari sifat dan interaksi senyawaan kimia metabolit sekunder dalam tumbuhan. Keberadaan metabolit sekunder ini sangat penting bagi tumbuhan untuk dapat mempertahankan dirinya dari makhluk hidup lainnya, mengundang kehadiran serangga untuk membantu penyerbukan dan lain-lain. Metabolit sekunder juga memiliki manfaat bagi makhluk hidup lainnya. Hewan termasuk juga manusia dan kebanyakan mikroorganisme bergantung secara langsung maupun tidak langsung terhadap tumbuhan sebagai sumber makanan. Itulah mengapa tumbuhan melalui evolusi membangun strategi sistem pertahanannya dalam melawan gangguan hewan herbivora dan mikroorganisme patogen. Tumbuhan juga harus bersaing dengan tumbuhan lain seringkali dengan tumbuhan dengan spesies yang sama untuk memperoleh kebutuhan sinar matahari, air dan zat makanan nutrisi. Hal yang sama dilakukan oleh hewan yang membangun strategi pertahanan terhadap mikroba dan predator, misalnya dengan sistem imun kompleks untuk melindungi dirinya dari mikroba, senjata, kematian, sistem peringatan, pembentukan racun sebagai pertahanan kimiawi. Namun demikian, tumbuhan tidak dapat bergerak ketika ingin menghindar dari bahaya sehingga mereka perlu membangun bentuk mekanisme pertahanan lainnya, membangun kemampuan pertumbuhan kembali ketika terjadi kerusakan bagian tumbuhan yang termakan oleh hewan atau patogen (daun), perlindungan mekanis (yaitu dengan duri, paku, rambut penyengat, dan lain-lain); kulit kayu yang tebal pada akar dan batang, atau dengan adanya lapisan-lapisan kutikula hidrofobik; getah atau resin yang menghalangi gigitan serangga; membangun dinding sel yang tidak dapat dicerna; dan menghasilkan metabolit tumbuhan sekunder. Mekanisme yang disebutkan terakhir mungkin merupakan strategi paling penting untuk pertahanan tumbuhan. Contoh mekanisme yang sama ditemukan pada banyak serangga dan invertebrata lainnya, terutama spesies laut. Beberapa vertebrata juga menghasilkan dan menyimpan metabolit protektif yang mirip dalam struktur untuk metabolisme tumbuhan.en_US
dc.description.abstractSuatu hari Irma dan Ani berdiskusi dengan dosen pembimbing ingin untuk pengajuan skripsi tugas akhir kedokteran gigi. Irma dan Ani masing masing ingin mengisolasi tanaman yang menghasilkan resin dan minyak atisiri sebagai subyek penelitiannya. Ketertarikannya karena komponen polimer resin dan minyak atisiri banyak manfaatnya bagi kedokteran dan kesehatan sehingga berpotensi besar untuk di kembangkan utamanya untuk material kedokteran gigi dan dapat di sosialisasikan ke masyarakat. Keduanya setidaknya ingin belajar tentang metabolite primer, sekunder, mekanisme biosintesis, fungsi dan kegunaanya, struktur, karakterisasi, skrining fitokimia . Sejak saat itu keduanya mencoba mencari simplisia, mengidentifikasi, ekstraksi, dan mengujinya di laboratorium pengaruhnya terhadap bakteri rongga mulut.en_US
dc.description.sponsorshipFK Unmulen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFK UNMULen_US
dc.relation.ispartofseries1;
dc.subjectbiohayatien_US
dc.subjectnon hayatien_US
dc.subjectbiomaterial kalimantanen_US
dc.titleBIOMATERIAL BIOHAYATI DAN NON HAYATI KALIMANTANen_US
dc.typeBooken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record