Potensi sarang burung walet Kaltim dan peluang pemanfaatannya dalam industri pangan
Abstract
Sarang burung di Indonesia digolongkan sebagai hasil hutan ikutan. Untuk Kalimantan Timut, daerah produksi utamanya tersebar di beberapa kabupaten, yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat, dan Kabupaten Berau. Hasil hutan ini mempunyai nilai yang sangat tinggi, walaupun demikian pengembangannya kurang mendapat perhatian yang serius dari pemerintah. Sarang burung merupakan pangan fungsional karena mempunyai senyawa yang mengandung asam sialat (sialic acid containing substance). Asam sialat (sialic acid, sia) adalah molekul gula turunan dari asam N-Asetilneuraminat (N-Acetylneuraminic acid) yang biasa ditemukan sebagai gugus terminal pada glikoprotein dan glikolipid disamping oligosakarida. Kandungan sia yang cukup tinggi dalam susu ibu pada awal laktasi (kolostrum) menunjukkan bahwa sia mempunyai peranan yang sangat penting sebagai nutrisi bayi, hal ini juga tergambar dari konstannya sia pada gangliosida susu. Selama ini sia containing substance diperoleh dari isolasi susu sapi. Sarang burung walet sebagai salah satu pangan fungsional dengan kandungan sia cukup tinggi sangat berpeluang untuk menjadi bahan baku pangan olahan bergizi tinggi terutama untuk ibu-ibu hamil, dan balita. Sarang burung yang selama ini dijual dalam bentuk lembaran, atau yag telah dicampurkan sebagai minuman masih menunggu sentuhan teknologi sehingga dapat diubah menjadi produk olahan praktis yang populer dan terjangkau oleh masyarakat.
Collections
- Yunita Rahma [819]