Show simple item record

dc.contributor.authorTanah Boleng, Didimus
dc.contributor.authorTheodora Maasawet, Elsje
dc.contributor.authorHardianti, Tanti
dc.date.accessioned2020-04-26T20:25:53Z
dc.date.available2020-04-26T20:25:53Z
dc.date.issued2017-11-27
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/4232
dc.description.abstractPelaksanaan pembelajaran di kelas, dirancang dengan mempetimbangkan kondisi karakter siswa, dan aspek lainnya. Tujuan pembelajaran antara lain keterampilan berpikir kritis, pemahaan konsep. Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA), dalam perancangannya perlu dipertimbangkan model pembelajaran yang cocok untuk mencapai tujuan pembelajaran, melalui penkajian kondisi siswa di kelas. Hasil belajar yang terkait dengan keterampilan berpikir kritis siswa SMA di Kota Samarinda, masih rendah. Demikian juga, pemahaman konsep biologi pun masih rendah. Materi biologi yang mencakup jaringan dan sistem gerak, dapat dipelajari dengan mengaktifkan siswa untuk mendapatkan data melalui kegiatan di kelas, laboratorium maupun di luar laboratorium. Penerapan perangkat pembelajaran yang menerapkan Problem-Based Learning (PBL) dapat memberdayakan siswa untuk melatih keterampilan berpikir kritis. Selain itu, penerapan perangkat pembelajaran tersebut dapat membantu siswa untuk memahami materi-materi jaringan dan sistem gerak. Penerapan sintaks-sintaks model pembelajaran PBL memungkinkan siswa untuk berpikir logis, memahami masalah, dan mampu merancang proses pengumpulan data yang selanjutnya diolah untuk memecahkan masalah yang dirumuskan oleh siswa sendiri. Fokus penelitian ditujukan untuk mengetahui pengaruh: (1) penerapan perangkat pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran yang berbeda terhadap keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep biologi; (2) etnis siswa terhadap keterampilan berpikir kritis dan pemehaman konsep biologisiswa; (3) interaksi penerapan perangkat pembelajaran yang menerapkan perangkat pembelajaran tertentu terhadap keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep biologi siswa. Penelitian yang dilaksanakan merupakan eksperimen semu (quasi experiment). Desain penelitian adalah non equivalent pre test post test control group design. Sampel penelitian adalah kelas XI IPA 2 dan XI IPA 6 di SMA Negeri 2 (sebagai kelas kontrol); dan kelas XI IPA 5 dan XI IPA 6 SMA Negeri 3 (sebagai kelas perlakuan). Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis kovarian (anakova). Sebelum diberikan perlakuan, baik pada kelas kontrol maupun kelas perlakuan, diberikan pretest. Selanjutnya, setelah diberikan perlakuan selama kurang lebih dua bulan, baik kelas kontrol maupun kelas perlakuan, diberikan post test. Soal yang digunakan pada pretest dan posttest sama; dan dipakai untuk mengukur keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep biologi siswa. Hasil pekerjaan (jawaban) siswa, dikoreksi dengan menggunakan dua rubrik yang berbeda. Untuk keterampilan berpikir kritis, dikorekesi dengan menggunakan rubrik keterampilan berpikir kritis. Sedangkan, untuk pemahaman konsep biologi siswa, dikoreksi dengan menggunakan rubrik pemahaman konsep biologi. Terkait dengan hasil anakova untuk keterampilan berpikir kritis, diperoleh informasi bahwa: model pembelajaran berpengaruh secara signifikan; etnis siswa tidak berpengaruh secara signifikasn; interaksi model pembelajaran dan etnis siswa tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil uji lanjut LSD diperoleh informasi bahwa: (1) untuk model pembelajaran, PBL lebih tinggi dari pembelajaran konvensional; (2) untuk interaksi model pembelajaran dan etnis siswa, interaksi model PBL dengan seluruh etnis siswa adalah sama dan lebih tinggi dibandingkan dengan interaksi pembelajaran konvensional dengan seluruh etnis siswa (lebih rendah). Terkait dengan hasil anakova untuk pemahaman konsep biologi siswa, diperoleh informasi bahwa: model pembelajaran berpengaruh secara signifikan; etnis siswa tidak berpengaruh secara signifikasn; interaksi model pembelajaran dan etnis siswa tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil uji lanjut LSD diperoleh informasi bahwa: (1) untuk model pembelajaran, PBL lebih tinggi dari pembelajaran konvensional; (2) untuk interaksi model pembelajaran dan etnis siswa, interaksi model PBL dengan seluruh etnis siswa adalah sama dan lebih tinggi dibandingkan dengan interaksi pembelajaran konvensional dengan seluruh etnis siswa (lebih rendah). Perangkat pembelajaran berbasis PBL perlu diterapkan di kelas dengan siswa multietnis untuk memberdayakan keterampilan berpikir dan pemahaman konsep biologi siswa. Namun demikian, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Samarinda, perlu melengkapi sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan proses keilmuan siswa.
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarmanen_US
dc.subjectPEL, Konvensional, Multietnis, Keterampilan Berpikir Kritis, Pemahaman Konsep Biologien_US
dc.titleEfektivitas Penerapan Perangkat Pembelajaran Berbasis Problem-Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Pemahaman Konsep Biologi Siswa SMA Multietnis Di Kota Samarindaen_US
dc.typeLearning Objecten_US
dc.typeTechnical Reporten_US
dc.typeWorking Paperen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record