Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Matematika di SMA Budi Luhur Samarinda Tahun Ajaran 2021/2022
Abstract
Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran. Adanya pendekatan saintifik diharapkan akan mampu meningkatan
mutu pembelajaran yang baik, termasuk dalam proses pembelajaran matematika.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran matematika di SMA Budi Luhur
Samarinda tahun ajaran 2021/2022.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek
penelitian ini adalah guru matematika kelas XII di SMA Budi Luhur Samarinda.
Objek penelitian ini adalah penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
matematika kelas XII IPA 1 di SMA Budi Luhur Samarinda. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2021. Pengumpulan data pada
penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini, pengecekan keabsahan data
menggunakan triangulasi teknik, yaitu membandingkan hasil observasi dengan
hasil wawancara.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah proses pembelajaran sudah
menerapkan pendekatan saintifik dengan lima langkah yaitu mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Dalam
kegiatan mengamati siswa mengamati gambar yang ada di LKPD, selain itu
kegiatan mengamati juga terjadi saat siswa menyimak penjelasan guru di papan
tulis. Pada kegiatan menanya, siswa cukup aktif dalam bertanya, hanya saja siswa
akan aktif bertanya jika diberikan soal yang kurang mereka pahami. Proses
pengumpulan informasi dilakukan dengan diskusi kelompok dan bantuan dari
guru, siswa tidak mengumpulkan informasi dari sumber lain. Dalam mengolah
informasi, guru memberi arahan dan membantu siswa jika ada kesulitan. Pada
kegiatan mengkomunikasikan guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan kecil dan
siswa memberi tanggapan, selain itu terkadang guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengkomunikasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru, guru tidak
memunculkan secara spesifik langkah-langkah pendekatan saintifik yang meliputi
5M.