Pengaruh Stigma Gangguan Mental dan Literasi Kesehatan Mental terhadap Perilaku Mencari Bantuan pada Masyarakat Kota Samarinda

Abstract

Menjaga kestabilan psikologis merupakan hal yang diinginkan oleh setiap individu dengan berbagai usaha yang bisa dilakukan oleh diri sendiri maupun dengan bantuan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stigma gangguan mental dan literasi kesehatan mental terhadap perilaku mencari bantuan pada masyarakat Kota Samarinda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah 840 jiwa masyarakat Kota Samarinda berusia 20 – 39 tahun menggunakan teknik cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala stigma gangguan mental, skala literasi kesehatan mental, dan skala perilaku mencari bantuan. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji statistik regresi model berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dan perhitungan statistik, skala perilaku mencari bantuan dan stigma gangguan mental menghasilkan 22 butir soal dengan reliabilitas = 0.824 dan 0.832. Skala literasi kesehatan mental menghasilkan 37 butir soal dengan reliabilitas = 0.797. Hasil penelitian model penuh menunjukkan terdapat pengaruh antara stigma gangguan mental dan literasi kesehatan mental terhadap perilaku mencari bantuan yaitu dengan nilai F hitung = 560.556 > F tabel = 3.25, R2 = 0.927 dan p = 0.000. Pada hasil uji regresi model bertahap di dapatkan tidak terdapat pengaruh antara stigma gangguan mental dengan perilaku mencari bantuan yaitu nilai β = -0.158, t hitung = -5.291 > t tabel = 1.963, dan p = 0.000 < 0.050. Kemudian terdapat pengaruh pada literasi kesehatan mental dengan perilaku mencari bantuan yaitu nilai β = 0.472, t hitung = 15.773, t tabel = 1.963, dan p = 0.000 < 0.050.