Show simple item record

dc.contributor.authorPRIYAGUS, PRIYAGUS
dc.date.accessioned2022-07-12T03:40:50Z
dc.date.available2022-07-12T03:40:50Z
dc.date.issued2017-05-01
dc.identifier.issn2579-8715
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/38588
dc.descriptionPROSIDING FEB-UNUML-2017en_US
dc.description.abstractKominten untuk menjaga kelestarian air juga terdapat dalam (RPJPN-2025) seiring dengan agenda pembangunan berkelanjutan SDGs-2030 (Sustainable Development Goals) yaitu mewujudkan indonesia yang asri dan lestari. Sektor industri dan pertambangan yang padat modal (Capital Intensive) dengan basis sumberdaya alam tidak dapat diperbaharui (Unrenewable) sebagian besar terdapat di pulau Kalimantan sebagai lokomotifnya. Kontribusi sektor industri dalam PDRB relatif dominan, rata-rata 21% tahun 2011-205 dan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,35% pertahun dengan pendapatan rata-rata perkapita sebesar Rp 28,887 juta. Terdapat trade-off antara pertumbuhan ekonomi dan degradasi lingkungan. Eksploitasi sumber daya alam telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan, namun diikuti dengan kerusakan lingkungan, karena tidak adanya internalizing external cost dalam proses produksinya. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah hipotesis (EKC) berlaku di wilayah Kalimantan dan Indonesia, sebagai indikasi positif, bahwa degradasi lingkungan khususnya air, akan berkurang seiring dengan kenaikan pendapatan.en_US
dc.description.sponsorshipFEB-UNMULen_US
dc.publisherFEB-UNMULen_US
dc.relation.ispartofseries1;
dc.subjectEfek tetap; Efek Komoditas; EKC; Kalimantan; Indonesiaen_US
dc.titlePertumbuhan Ekonomi dan Degradasi Lingkungan Air di Wilayah Kalimantan dan Indonesia Analisis Enviromental Kuznet Curve (EKC)en_US
dc.title.alternativePertumbuhan Ekonomi dan Degradasi Lingkungan Air di Wilayah Kalimantan dan Indonesien_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record