Identifikasi Nematoda Entomopatogen dan Potensinya dalam Mengendalikan Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura F.)
Abstract
Ulat grayak (Spodoptera litura F.) merupakan hama dengan inang luas, sehingga perlu
dikendalikan diantaranya dengan memanfaatkan entomopatogen. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi genus nematoda entomopatogen yang terdapat pada tanah bervegitasi dan
potensinya dalam mengendalikan ulat grayak. Sampel diambil dari Kampung Awai Kecamatan
Nyuatan Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur. Identifikasi dan potensi nematoda
entomopatogen dilakukan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian
Universitas Mulawarman dari Bulan Juli sampai Oktober 2020. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif dan eksperimental. Penelitian deskriptif dilakukan untuk mengidentifikasi
genus nematode entomopatogen yang ditemukan. Penelitian eksperimental dilakukan untuk
mengetahui potensi nematoda entomopatogen dalam mengendalikan ulat grayak. Penelitian
eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktor Tunggal dengan empat
perlakuan dan enam ulangan. Perlakuan tersebut yaitu, P0 (kontrol), P1 (nematoda
entomopatogen dari sampel tanah tanaman jagung), P2 (nematoda entomopatogen dari sampel
tanah kotoran kambing), P3 (nematoda entomopatogen dari sampel tanah sampah rumah
tangga). Data dianalisis mengunakan sidik ragam, apabila terdapat perbedaan nyata maka
dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf 5%. Hasil penelitian
menunjukkan ditemukan nematoda Steinernema spp. dari ketiga sample tanah. Nematoda
Steinernema spp. yang diujikan berpotensi mengendalikan ulat grayak dengan tingkat
mortalitas 70,39% (Steinernema spp. dari tanah tanaman jagung), 54,70% (Steinernema spp.
dari tanah kotoran kambing), dan 40,90% (Steinernema spp. dari tanah sampah rumah tangga)
pada hari kedua setelah aplikasi. Mortalitas ulat grayak terjadi 30 jam setelah aplikasi nematoda
Steinernema spp. Ulat grayak (Spodoptera litura F.) merupakan hama dengan inang luas, sehingga perlu
dikendalikan diantaranya dengan memanfaatkan entomopatogen. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi genus nematoda entomopatogen yang terdapat pada tanah bervegitasi dan
potensinya dalam mengendalikan ulat grayak. Sampel diambil dari Kampung Awai Kecamatan
Nyuatan Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur. Identifikasi dan potensi nematoda
entomopatogen dilakukan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian
Universitas Mulawarman dari Bulan Juli sampai Oktober 2020. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif dan eksperimental. Penelitian deskriptif dilakukan untuk mengidentifikasi
genus nematode entomopatogen yang ditemukan. Penelitian eksperimental dilakukan untuk
mengetahui potensi nematoda entomopatogen dalam mengendalikan ulat grayak. Penelitian
eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktor Tunggal dengan empat
perlakuan dan enam ulangan. Perlakuan tersebut yaitu, P0 (kontrol), P1 (nematoda
entomopatogen dari sampel tanah tanaman jagung), P2 (nematoda entomopatogen dari sampel
tanah kotoran kambing), P3 (nematoda entomopatogen dari sampel tanah sampah rumah
tangga). Data dianalisis mengunakan sidik ragam, apabila terdapat perbedaan nyata maka
dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf 5%. Hasil penelitian
menunjukkan ditemukan nematoda Steinernema spp. dari ketiga sample tanah. Nematoda
Steinernema spp. yang diujikan berpotensi mengendalikan ulat grayak dengan tingkat
mortalitas 70,39% (Steinernema spp. dari tanah tanaman jagung), 54,70% (Steinernema spp.
dari tanah kotoran kambing), dan 40,90% (Steinernema spp. dari tanah sampah rumah tangga)
pada hari kedua setelah aplikasi. Mortalitas ulat grayak terjadi 30 jam setelah aplikasi nematoda
Steinernema spp.
Collections
- J - Agriculture [654]