OTONOMI PEREMPUAN DAN TRADISI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT DAN PENOLONG PERSALINAN
Date
2018-07Author
Nurrachmawati, Annisa
Wattie, Anna Marie
Hakimi, Moh.
Utarini, Adi
Metadata
Show full item recordAbstract
Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa 33,3% persalinan di Indonesia masih dilakukan di luar fasilitas kesehatan. Budaya dan
jender berhubungan dengan pengambilan keputusan tempat dan penolong persalinan. Penelitianlongitudinal kualitatif dengan studi etnografi ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor tradisi dan otonomi perempuan dengan dinamika pengambilan keputusan tempat dan
penolong persalinan. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Muara Kaman di Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan
Timur.Dilakukan wawancara mendalam terhadap 17 informan ibu hamil yang diikuti sejak kehamilan trimester pertama atau kedua
sampai persalinan. Data dianalisis dengan tematik analisis.Sembilan informan melahirkan di fasilitas kesehatan dan masih terdapat delapan informan yang melahirkan di rumah. Ibu yang bersalin di fasilitas kesehatan mengambil keputusan sendiri atau berdiskusi dengan
pihak lain. Diantara ibu hamil yang otonom dalam memutuskan, masih terdapat ibu hamil yang bersalin di rumah, baik dengan bidan
Puskesmas, bidan kampung, ataupun penolong persalinan bersama.Sedangkan ibu hamil yang pilihannya diputuskan oleh orang lain
(yaitu suami, orang tua atau dukun), seluruhnya melahirkan di rumah dengan dukun sebagai penolong persalinan. Otonomi perempuan
perlu diperkuat dengan peningkatan pengetahuan dan praktek perencanaan persalinan serta dukungan keluarga agar memilih persalinan
di fasilitas kesehatan
Collections
- J - Public Health [537]