Show simple item record

dc.contributor.authorSyamsul Rijal
dc.date.accessioned2019-10-18T15:09:12Z
dc.date.available2019-10-18T15:09:12Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.issn2615-8655
dc.identifier.urihttp://repository-ds.unmul.ac.id:8080/handle/123456789/325
dc.description.abstractBahasa memang tidak bisa dipisahkan dari budaya. Bahkan, bahasa merupakan ekspresi budaya suatu bangsa. Budaya agraris dalam bahasa Indonesia sudah mengalami internalisasi sehingga melahirkan berbagai kata dan frasa baru. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa kata dan frasa yang merupakan idiom dalam bahasa Indonesia dengan proses internalisasi budaya agraris. Kata dan frasa dari budaya agraris tersebut dapat ditemukan dalam istilah pertanian, misalnya lahan basah, membanting tulang, memeras keringat, panen, mencairkan, dan lain-lain. Kata dan frasa tersebut telah membaur dalam benak masyarakat dan mengekspresikan budaya sehari-hari. Entah siapa yang memulai dan dari mana munculnya. Akan tetapi, masyarakat pengguna bahasa Indonesia telah menerima istilah-istilah tersebut sebagai warisan budaya nenek moyang. Memahami idiom sepertinya sulit jika hanya memahami makna konvensi dari para penutur bahasa Indonesia. Beban semantik yang terkandung dalam konsep idiom terlalu panjang rantai turunannya. Oleh karena itu, tulisan ini menjembatani pemakai bahasa Indonesia untuk memahami konsep idiom bahasa Indonesia yang merupakan internalisasi dari budaya agraris masyarakat Indonesia sendiri. Kata Kunci: idiom, budaya agraris, antropolinguistik
dc.publisherDiglosia
dc.titleBudaya Agraris dalam Konsep Idiom Bahasa Indonesia: Kajian Antropolinguistik


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record