Show simple item record

dc.contributor.authorRafi, Muhammad Muadz
dc.contributor.authorSarwono, Edhi
dc.contributor.authorAdnan, Fahrizal
dc.date.accessioned2022-03-16T04:29:22Z
dc.date.available2022-03-16T04:29:22Z
dc.date.issued2021-12-01
dc.identifier.issn2252-7591
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/31086
dc.description.abstractUdara bersih merupakan atmosfer yang berada di sekeliling bumi yang berfungsi sangat penting bagi kehidupan di dunia ini. Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing didalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normal. Asap knalpot dari kendaraan bermotor mengandung timbal (Pb), pembakaran bensin dari mesin bermotor merupakan sumber terbesar untuk polusi. Timbal (Pb) merupakan salah satu logam berat yang bersifat karsinogenik karena dapat menyebabkan mutasi sel dalam jangka waktu lama. salah satu upaya mengurangi dampak pencemaran timbal (Pb) di udara adalah dengan melakukan penanaman tanaman yang bisa menyerap polutan. Sirih Gading (Epipremnum aureum) merupakan salah satu tanaman yang dapat yang dapat mendegradasi polutan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan tanaman sirih gading (Epiremnum aureum) dalam menyerap gas kadar logam berat timbal (Pb) yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor, dan mengetahui hubungan waktu kontak pemaparan terhadap pertumbuhan tanaman. Sampel diambil dari bagian daun tanaman. Pemaparan asap knalpot kendaraan dengan tanaman sirih gading dilakukan dalam waktu 60 menit selama 7 hari berturut-turut. Sampel daun diuji akumulasi kadar timbal (Pb) dengan metode spektrofotometer serapan atom di Laboratorium Kualitas Air Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan tanaman sirih gading (Epipremnum aureum) sebagai penyerap logam berat timbal (Pb) di udara disimpulkan bahwa akumulasi kadar timbal (Pb) dipengaruhi oleh lamanya waktu pemaparan. Tanaman sirih gading mampu menyerap emisi gas timbal (Pb) dan mendapatkan hasil yaitu padauji H0 sebesar 1.282 mg/L, H1 sebesar 1.922 mg/L, H2 sebesar 3.524 mg/L, H3 sebesar 1.962 mg/L, H4 sebesar 2.562 mg/L, H5 sebesar 4.164 mg/L, H6 4.806 mg/L, dan H7 sebesar 1.922 mg/L. Untuk tanaman kontrol H0 sebesar 4.806 mg/L, dan H7 sebesar 4.164 mg/L. Perbandingan fisik tanaman setiap harinya dipengaruhi dengan variasi daun kuning, variasi daun hijau kuning, dan variasi daun hijau. Karena jika semakin banyak variasi daun kuning yang di uji maka akan semakin tinggi hasil pengujian akumulasi kadar gas timbal pada daun Sirih Gading, begitu pula sebaliknyaen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Mulawarmanen_US
dc.subjectSirih Gading (Epipremnum aureum); Emisi Timbal; Pencemaran Udaraen_US
dc.titlePEMODELAN DISPERSI EMISI UDARA SO2 DAN NO2 DENGAN MENGGUNAKAN PERSAMAAN GAUSSIAN PADA CEROBONG PLTU MUARA JAWA, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARAen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record